Kurang Tidur Bisa Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Ini

Endah Wijayanti diperbarui 15 Feb 2020, 15:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Karena kesibukan atau rutinitas harian yang padat, kadang kita tidak mendapatkan tidur yang cukup. Padahal kebutuhan tidur yang cukup sangatlah penting untuk kesehatan tubuh kita. Kekurangan tidur bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes.

Melansir artikel Sleep Deprivation can Increase Your Risk of Diabetes, Says Study via timesofindia.indiatimes.com, sebagian besar orang yang kadar gula darahnya tinggi biasanya sulit tidur nyenyak pada malam hari. Saat gula darah terlalu tinggi, ginjal kita akan bekerja lebih keras dan membuat kita sering buang air kecil. Jika pada malam hari kita sering terbangun dari tidur untuk buang air kecil, bisa jadi ini pertanda kadar gula darah tubuh kita sedang tinggi.

Dalam sebuah penelitian, sejumlah orang dewasa sehat diminta untuk tidur hanya empat jam tiap malam selama enam hari. Setelah enam hari, kadar toleransi glukosan mereka diukur. Hasilnya ditemukan bahwa kadar toleransi glukosa mereka 40% lebih sedikit dari sebelumnya (mencapai level orang dewasa yang berisiko mengalami diabetes). Jika orang yang kurang tidur mengonsumsi sarapan tinggi karbohidrat, kadar glukosa mereka akan tetap tinggi dibandingkan orang yang mendapat cukup tidur nyenyak.

2 dari 2 halaman

Kenapa Bisa Berisiko Terkena Diabetes?

Ilustrasi kurang tidur (iStockphoto)

Saat seseorang memasuki tahap tidur nyenyak, aktivitas sistem saraf mereka menurun. Otak menggunakan glukosa yang lebih sedikit dan perubahan lainnya pun terjadi, seperti peningkatan hormon pertumbuhan dan penurunan peningkatan hormon kortisol. Karena itu, tidur nyenyak yang cukup sangatlah penting untuk menjaga kestabilan kadar glukosa tubuh.

Dalam eksperimen lain, para peneliti melakukan manipulasi terhadap tahapan tidur manusia. Para ilmuwan mengganggu tidur orang yang membuatnya tidak bisa masuk ke dalam tahap tidur nyenyak tapi juga tak sampai membuatnya benar-benar terjaga. Setelah beberapa malam, sensitivitas insulin dan kadar glukosa orang-orang tersebut menurun sebanyak 25%. Para pakar percaya bahwa alasan inilah yang menyebabkan kurangnya tidur dapat meningkatkan risiko naiknya berat badan dan risiko terkena diabetes.

Tidur yang Cukup Sama Pentingnya dengan Pola Makan Sehat

Orang yang mengidap diabetes harus berhati-hati dengan tidurnya. Karena perubahan rutinitas yang sedikit saja bisa membuat mereka kekurangan energi dan merasa letih. Bagi pengidap diabetes, tidur yang cukup sama pentingnya dengan pola makan sehat.

Kebutuhan tidur setiap orang bisa berbeda satu sama lain. Namun, rata-rata seseorang butuh 7,5 jam tidur per malamnya untuk mendapatkan manfaat terbaiknya.

#ChangeMaker