Kenali Tanda Toxic Relationship dan Lebih Baik Menjauh

Endah Wijayanti diperbarui 14 Feb 2020, 13:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Tak pernah ada yang bisa baik-baik saja saat terjebak dalam hubungan yang beracun (toxic relationship). Baik dalam hubungan keluarga, kerja, pertemanan, hingga hubungan cinta, terjebak dengan seseorang yang memberi kita luka jelas membuat kita menderita. Namun, selalu ada cara dan celah untuk bisa lepas dari hubungan yang beracun tersebut. Selalu ada pengalaman yang bisa diambil hikmahnya dari hal tersebut. Simak kisah Sahabat Fimela berikut yang diikutsertakan dalam Lomba Let Go of Toxic Lover ini untuk kembali menyadarkan kita bahwa harapan yang lebih baik itu selalu ada.

***

Oleh: Lusiana Cahaya

Toxic relationship, ya pasti kita sering mendengar dua kata tersebut. Atau malah jangan-jangan kita sudah mengalami namun belum menyadari? Atau malah kita tahu tapi tak berdaya untuk melakukan tindakan apa pun?

Toxic relationship adalah suatu hubungan yang tidak sehat dan pastinya sangat merugikan untuk diri sendiri maupun pasangan atau malah justru merugikan kedua pihak dan bagi yang sudah menikah lebih parah lagi, karena akan menyakiti pihak keluarga juga, karena pernikahan memang melibatkan dua pihak keluarga. Dan perlahan hubungan itu akan menyakiti dan membuat korban kian hari makin tertekan, baik secara mental, fisik, verbal bahkan finansial.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Ciri-Ciri Toxic Relationship

Ilustrasi./(Jesterpop/Shutterstock)

Tanpa disadari sebenarnya banyak hal-hal yang sudah termasuk dalam ciri-ciri toxic telationship. Beberapa contohnya yang dirangkum adalah:

1. Overprotective alias terlalu cemburu pada pasangan. Kebanyakan mengekang kebebasan pasangan.

2. Pasanganmu terlalu menginginkanmu sepenuhnya, membuat kamu menjadi antisosial karena perhatianmu hanya boleh untuknya saja. Tidak boleh dibagi kepada lingkunganmu. Padahal kita kan makhluk sosial.

3. Takut kamu menyainginya dan lebih hebat darinya, dia bersikap super kompetitif. Dan akhirnya saling menjatuhkan bukan mendukung. Padahal hubungan harus dilandasi sikap saling menyemangati dan mendukung.

4. Kamu mengubah dirimu sendiri hanya untuk menyenangkannya. Hanya untuk meyakinkannya bahwa kamu terbaik setiap hari untuknya.

5. Kamu merasa tidak lagi menjadi dirimu sendiri dan lebih banyak bersedih disepanjang hatimu.

6. Kamu terancam secara fisik. Dia tidak segan-segan memukulmu dan melakukan kekerasan fisik lainnya. Wah bahaya sekali.

Dan masih banyak contoh-contoh lainnya. Yang pada intinya lebih banyak mengarah ke hal negatif dan akhirnya merugikan hubungan.

Nah, untuk kamu yang berada dalam toxic relationship, segera deh konsultasikan itu kepada orang terdekat seperti orang tua, sahabat, atau bisa juga datangi psikolog agar kamu menemukan solusinya. Baiknya hubungan seperti itu disudahi saja. Agar kamu bisa kembali menemukan jati dirimu sendiri. Dan agar kamu bisa merasakan kebahagiaanmu seutuhnya.

Memang sih sulit, tapi lebih baik menyadari dan mengakhiri sekarang daripada terlambat. Namun jika memang menurut mu dia masih dapat berubah, kamu hanya perlu menguatkan mentalmu dan bersabarlah. Libatkan Tuhan dalam hubungan kalian, karena hanya Tuhan yang mampu mengubah seseorang menjadi lebih baik.

3 dari 3 halaman

Simak Video di Bawah Ini

#ChangeMaker