8 Ciri Anak Ekstrover, Pahami untuk Memaksimalkan Potensinya

Endah Wijayanti diperbarui 13 Feb 2020, 12:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengetahui jenis temperamen anak ternyata sangat penting. Apakah anak lebih condong ke introver atau ekstrover perlu kita pahami dengan baik. Karena dengan begitu, kita akan semakin terbantu dalam mengembangkan semua kualitas pada diri anak dan demi kebaikan anak itu sendiri.

Anak-anak ekstrover membutuhkan orang lain untuk mengisi ulang energinya. Mempunyai lawan bicara, menerima umpan balik, mengatakan apa yang mereka pikirkan, dan selalu berkegiatan merupakan sumber energi anak-anak ekstrover. Anak-anak yang lebih condong ke ekstrover berpikir dengan berbicara.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Ciri-Ciri Anak Ekstrover

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Melansir buku The Introvert Advantage karya Marti Olsen Laney, Psy.D., ada delapan ciri anak yang lebih condong ke arah ekstrover. Apa saja? Berikut uraiannya.

1. Suka berteman dan sangat aktif, kecuali pada tahap pertumbuhan normal.

2. Merasa tersegarkan oleh interaksi dan aktivitas.

3. Ingin memberi tahu orangtua semua pengalaman dan ide yang mereka miliki, sering kali mencakup topik yang sangat beragam.

4. Menyampaikan semua hal yang ada di pikirannya. Misalnya saja ketika mencari tahu suatu barang, mereka akan mencarinya sambil berkata, "Di mana bolaku?" atau "Aku lagi mencari mainanku." Untuk membuat keputusan, mereka perlu mengutarakannya.

5. Lebih memilih bersama orang banyak daripada sendirian.

6. Membutuhkan banyak persetujuan dari orangtua. Sebagai contoh, mereka perlu mendengar betapa baiknya pekerjaan yang mereka lakukan atau betapa senangnya orangtua menerima hadiah darinya.

7. Menyukai keragaman dan perhatian mereka mudah sekali teralihkan.

8. Sering kali menyatakan apa yang mereka pikirkan atau rasakan.

Stimulus adalah sebuah taman bermain bagi kaum ekstrover. Mereka selalu mencari sesuatu untuk dikerjakan, tempat untuk dikunjungi, dan orang-orang untuk ditemui. Kita membantu anak untuk tetap aktif, tapi dengan tetapa mengupayakan jadwal waktu tenang.

Kita bisa membantu mengatur jadwal anak dan pastikan jadwalnya tidak terlalu padat. Tetap bantu anak untuk bisa beristirahat dengan cukup dan tidak kewalahan dengan semua aktivitas yang dilakukan.

#ChangeMaker