Fimela.com, Jakarta Kualitas tidur yang tidak cukup akan mempengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan. National Sleep Foundation merekomendasikan antara tujuh hingga selama jam istirahat pada malam hari.
Meski terlihat sepele, tidur kurang dari tujuh jam dapat merusak kesehatan mental dan fisik, melansir dari Real Simple pada Rabu (12/2/2020). Efek yang paling menonjol adalah penuaan pada kulit jika kurang tidur.
Jeannel Astarita, seorang ahli estetika menyebut bahwa selama tidur, tubuh bukan hanya beristirahat. Melainkan juga beregenerasi melalui eliminasi dan pergantian sel-sel mati. Termasuk kulit dan sel darah. Lebih banyak tidur juga menurunkan kadar hormon stres kortisol yang menyebabkan kerusakan radikal bebas pada kulit dan sistem lain dalam tubuh.
Tidur yang cukup memilik banyak manfaat sebagai anti penuaan alami pada kulit. Produksi kolagen alami akan maksimal jika tidur cukup, mencegah kulit kendur dan keriput. Seiring waktu, kekurangan kualita tidur secara konsisten dapat menyebabkan penipisan elasitisitas dan kekenyalan kulit lebih cepat.
Kondisi kulit akibat kurang tidur
Dalam jangka pendek, efeknya akan terlihat jelas pada mata. Di mana mata menjadi bengkak dan timbul lingkungan hitam.
Kurangnya tidur akan membuat kulit menjadi tidak seimbang, menyebabkan kulit dehidrasi, pucat, jerawat, hingga kemerahan. Kurang tidur ada kaitannya dengan kadar pH kulit yang tidak seimbang serta menurunkan tingkat kelembapan dan membuat kulit kusam.
Dengan kurangnya tidur, artinya tubuh tidak mendapatkan waktu cukup untuk meregenerasi sel yang telah rusak akibat paparan sinar matahari. Itu artinya lebih mungkin timbul garis-garis halus.
Simak video berikut ini
#Changemaker