Fimela.com, Jakarta Sebuah hubungan yang tidak sehat, atau akrab disebut toxic relationship tak hanya terjadi pada jalinan asmara. Namun, sebagaimana yang dialami oleh Karina Salim, toxic relatioship justru ada pada pertemanan.
Seperti apa? Karina sedikit memberikan contoh kala masih berada di bangku SMA. Kala itu dirinya tak pernah mau melakukan apapun yang tidak disukai, meskipun hal itu tengah 'hits' di masyarakat.
"Biasa lah satu geng gitu waktu aku masih SMA, contohnya simpel si kayak ada apa yang lagi hits, terus aku nggak melakukan hal itu, ya udah akhirnya jadi di-bully kan, yah bully verbal lah," kata Karina Salim kepada Fimela.com beberapa waktu lalu.
Tidak Sehat
Dalam pertemanan, kala terjadi bullying terhadap salah satu dari anggota pertemanan tersebut, tentu sudah menjadi hal yang tidak sehat. Dan apa yang terjadi kepada Karina Salim pun dirasakan sama.
"Tapi menurutku kejadian itu kayak toxic banget yah, kenapa gitu? Karena selalu dibahas terus, jadi menurutku ini sudah nggak sehat saja sih," lanjutnya.
Namun, kala itu karina belum bisa berbuat apa-apa karena informasi yang kurang. "Tapi saat itu aku nggak bisa berbuat apa-apa, bingung nyari solusinya karena masih SMA," papar Karina.
Tahu Solusinya
Menurut Karina Salim, pertemanan ini masih ada sampai sekarang. Namun berbeda dengan masa sekarang, di mana ia memiliki kuasa untuk menolak apapun yang dianggap menjadi toxic relationship.
"Tapi sekarang aku masih dengan geng yang sama itu, aku selalu bilang 'Aduh apa sih, gue tuh nggak suka'," tegasnya yang kemudian memberikan tips bagaimana berlepas diri atau memberikan batasan atas toxic relationship.
"Dan ini menjadi salah satu yang mau aku suarakan ke anak muda ya ke geng perempuannya, kalau teman maksa untuk melakukan A, dan lu nggak mau terus jadi bulan-bulanan, ya lu nggak usah takut, lu harus sampaikan lu nggak suka. Kenapa gue bilang gitu? Ya karena memang lu yang benar," tegas Karina Salim.