Pengrajin Pandan Wangi Raih Penghargaan Disney Conservation Fund

Novi Nadya diperbarui 07 Feb 2020, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pengrajin tangan yang mengolah tanaman pandan wangi Ida Saparida dinobatkan sebagai pahlawan konservasi Indonesia oleh Disney Conservation Fund (DCF).

Perempuan yang tinggal di desa terpencil di Kabupaten Kayong Utara, sebuah deaerah di zona penyangga Taman Nasional Gunung Palung itu menjadi 1 dari 50 pahlawan konservasi dari 50 negara seluruh dunia.

Pandan wangi sendiri membutuhkan habitat hutan yang sehat. Maka agar para pengrajin dapat menggunakan sumber daya alam tersebut secara berkelanjutan, ia pun mengajak masyarakat secara aktif ikut melestarikan hutan agar terhindari dari deforestasi.

Melihat adanya keterkaitan ini, Ibu Ida mulai mendorong para pengerajin dan komunitas lainnya untuk menjaga flora dan fauna hutan dengan menggunakan tanaman pandan wangi. Atas dedikasinyanya di bidang konservasi lingkungan tersebut, ia menerima penghargaan tahunan Disney Conservation Fund.

What's On Fimela
Pahlawan Konservasi Ida Saparida mendapat Penghargaan Disney Conservation Fund 2019
2 dari 2 halaman

Awal Perjalanan Ibu Ida

Pahlawan Konservasi Ida Saparida mendapat Penghargaan Disney Conservation Fund 2019

Perjalanan Ibu Ida bermula pada Agustus 2011, Ketika Program Konservasi Orangutan Gunung Palung (Gunung Palung Orangutan Conservation Program/ GPOCP) mengadakan sebuah pertemuan mengenai Program Mata Pencaharian Berkelanjutan di desanya untuk membahas pengembangan produk para pengerajin, jaringan, dan keterampilan manajemen bisnis. Ibu Ida tergerak bergabung dan mengikuti beberapa pelatihan dan lokakarya serta belajar bagaimana cara untuk memulai dan mengembangkan komunitas pengerajin.

Berkat dukungan jaringan dari GPOCP, Ibu Ida mampu mengembangkan strategi untuk meraih pembeli yang lebih luas melalui kerja sama dengan distributor swasta dan pemerintah. Koneksi ini memungkinkan Ibu Ida untuk menjual barang-barang dalam jumlah besar dan membantunya membangun mata pencaharian alternatif bagi masyarakat sekitar, terutama untuk mereka yang terlibat dalam pekerjaan perusakan hutan seperti pertambangan dan penebangan.

Kesuksesan Ibu Ida telah menginspirasi banyak desa lainnya baik lokal maupun nasional untuk kembali ke kerajinan tradisional dan mengadvokasi konservasi hutan melalui pilihan mata pencaharian yang ekonomis dan berkelanjutan. Di tahun 2019, Program Mata Pencaharian Berkelanjutan yang dicanangkan oleh GPOCP berhasil meraih pengakuan di tingkat lokal yang dapat mempengaruhi pemerintah daerah terkait pembangunan berkelanjutan.

Ibu Ida secara resmi telah ditunjuk oleh Bupati Kayong Utara sebagai anggota Dewan Kesenian Nasional Daerah (DEKRANASDA) Kayong Utara. Diakui sebagai salah satu pahlawan DCF 2019, Ibu Ida terus memotivasi dan menginspirasi melalui semangat dan keberhasilannya dalam bisnis, program, dan kolaborasi, serta dukungan dari tingkat pemerintah nasional.

#ChangeMaker