Fimela.com, Jakarta Ada kalanya sebuah keluarga tampak baik-baik saja dan harmonis di luar tapi belum tentu memiliki pondasi kepercayaan yang kuat satu sama lain antara orangtua dan anak.
Orangtua yang tidak menaruh kepercayaan pada anak akan selalu meragukan kemampuan anaknya, khawatir berlebihan dan bahkan cendrung mengatur kehidupan mereka. Begitu pula anak yang tidak akan menghormati orangtua karena kurangnya rasa percaya.
Sayangnya, meski membela diri dengan alasan 'karena sayang', bukan sikap ini yang diinginkan anak dari orangtuanya. Sikap tidak percaya justru menghancurkan hubungan orangtua dan anak. Lalu bagaimana cara membangun kepercayaan di dalam keluarga?
Membangun rasa percaya antara orangtua dan anak
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology menemukan bahwa cara terbaik membangun kepercayaan antara orangtua dan anak adalah dengan menepati janji. Anak-anak menepati janji mereka dan berharap orang dewasa juga melakukan hal yang sama.
Ketika orangtua mampu menepati janjinya atau memegang kata-katanya terhadap sesuatu, maka anak akan belajar dan menilai dari hal itu. Dari sinilah kepercayaan anak kepada orangtua mulai dibangun.
Jika ada hal yang tak sesuai antara kata-kata dengan tindakan yang ditunjukkan orangtua, komunikasi interaktif sangat dibutuhkan anak. Mereka butuh penjelasan dan hal itu penting bagi anak.
Jadi, jika ingin membangun kepercayaan yang kuat antara orangtua dan anak, pastikan dulu menepati janji, dan kata-kata yang kita ungkapkan pada anak sesuai dengan tindakan kita ya Moms.
#ChangeMaker with FIMELA