Fimela.com, Jakarta Apa kamu juga termasuk orang-orang yang terbiasa tidur di depan TV menyala setiap malam? Tahukah kamu bahwa kebiasaan ini ternyata memiliki efek buruk?
Tubuh memiliki jam internal yang dikenal sebagai ritme sirkadian, biasanya bekerja pada siklus 24 jam dan sebagian besar dikendalikan oleh pola cahaya dan kegelapan. Ketika hari semakin gelap, hipotalamus otak akan menyuruhmu untuk tidur.
Melatonin, hormon yang dikeluarkan kelenjar pineal otak membantu tubuh untuk merasa lelah. Dilansir dari self.com, Rabu (5/2/2020), pada siang hari, kelenjar pineal relatif tidak aktif.
Masalahnya adalah paparan cahaya buatan yang datang dari TV dapat menekan melatonin dan meminimalisir kemungkinanmu untuk tidur. Seharusnya kamu tidak boleh terpapar cahaya buatan saat tidur di malam hari.
Mengetahui efek buruk tidur dengan TV menyala
Paparan cahaya buatan itulah yang kemudian membuat banyak orang mengalami insomnia. Paparan cahaya buatan di dalam ruangan dapat menekan produksi melatonin sampai batas tertentu.
Tidak hanya paparan cahayanya saja, namun latar belakang dari suara TV itu sendiri juga dapat memperburuk kualitas tidurmu. Hal ini dapat menyebabkan kurang tidur, ngantuk di siang hari, iritasi, kurang fokus, bahkan sakit otot.
Ada juga kemungkinan tidur di depan TV yang menyala dapat mempengaruhi mimpimu, yang berarti otakmu masih aktif bahkan ketika kamu tidur. Sedangkan sebenarnya ritme sirkadian sebenarnya mempengaruhi banyak hal, termasuk metabolisme, fluktuasi hormon, bahkan suhu tubuh. Selamat mencoba tidur tanpa TV yang menyala!
Saksikan video menarik setelah ini
#GrowFearless with FIMELA