Fimela.com, Jakarta Ada banyak gangguan perkembangan yang terjadi pada anak, salah satunya adalah dyspraxia. Gangguan ini menyebabkan anak memiliki masalah dalam hal koordinasi gerakan anggota tubuh dan dalam kondisi parah bisa mengganggu aktivitas harian anak.
Terkadang orangtua tidak menyadari anaknya mengalami dyspraxia karena menganggap pertumbuhan dan perkembangan anak berbeda-beda. Agar lebih awas dengan gangguan perkembangan ini, berikut sekian gejala yang bisa didekteksi pada anak.
Pada balita
- Butuh waktu lama untuk tengkurap dan telentang sendiri.Lambat di usianya untuk bisa merangkak dan menahan tubuhnya saat duduk, berdiri dan berjalan.
- Menunjukkan posisi atau postur tubuh yang tak biasa selama tahun pertama.
- Kesulitan bermain dengan mainan yang membutuhkan koordinasi baik dalam motorik halus seperti menyusun balok.
- Kesulitan menggunakan alat makan seperti sendok garpu dan lainnya.
What's On Fimela
powered by
Pada anak yang lebih besar (usia di atas 5 tahun)
- Kesulitan jongkok, duduk, melompat, berlari, menangkap bola dan menendang bola.
- Karena kesulitan ini anak sering menghindari kegiatan fisik atau permainan menggunakan banyak gerakan.
- Kesulitan menaiki dan menuruni tangga.
- Kesulitan menggunakan alat tulis seperti menulis dan menggambar, tak bisa menggunakan gunting.
- Tak bisa mengaitkan kancing baju dan mengikat tali sepatu.
- Tulisan tangannya juga tidak berkembang dibanding teman-teman seusianya.
Beberapa anak juga menunjukkan kurang konsentarasi atau bisa fokus pada hal tertentu. Moms memang harus peka dan memperhatikan apakah anak memiliki gejala tersebut. Jangan mengabaikan tanda-tanda yang tak biasa pada anak ya Moms.
#ChangeMaker with FIMELA