If Walls Could Speak, Kolaborasi Seniman Indonesia di Singapura

Karla Farhana diperbarui 04 Feb 2020, 09:30 WIB

ringkasan

  • Seratus lima puluh karya seni hadir dalam sebuah pameran karya seni bergengsi, If Walls Could Speak yang diadakan oleh Mayinart.
  • Pameran tersebut menampilkan preview fine art, paintings, dan drawings hasil guratan tangan 30 seniman dari Asia yang telah menerima berbagai penghargaan.

Fimela.com, Jakarta Bagi para seniman, dinding bukan hanya pembatas, tembok, atau juga penyangga bagi hiasan dalam ruangan. Bagi mereka, dinding merupakan sarana untuk berbicara lewat warna-warna dan goresan karya seni. Seratus lima puluh karya seni hadir dalam sebuah pameran karya seni bergengsi, If Walls Could Speak yang diadakan oleh Mayinart. 

Menghadirkan preview fine art, paintings, dan drawings hasil guratan tangan 30 seniman dari Asia yang telah menerima berbagai penghargaan, If Walls Could Speak diselenggarakan sejak tanggal 1 Februari hingga 11 Februari 2020 di Ion Art Gallery, Singapura. Bukan hanya para seniman dari Kota Singa, tetapi juga ada banyak seniman dari negara-negara lain, seperti India dan seniman Indonesia, khususnya yang berasal dari Pulau Jawa. 

Di antara mereka, turut serta puteri dari Affandi seniman Indonesia yang melegenda, Kartika Affandi. Menghadirkan beberapa maha karyanya, Kartika menampilkan gaya seni lukis seperti sang ayah dengan cat yang langsung dia remas dari tabungnya, dan lantas ia seakan mengukir menggunakan jari-jemari yang menari di atas kanvas. 

 

Selain Kartika Affandi, juga ikut serta Budi Ubrux, AT Sutompul, Januri, dan Ekta Chandra. Di antra mereka, juga turut hadir seniman-seniman dari India seperti Shan Re, RudraGaud, dan Abhijit Paul. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Harga Terjangkau

If Walls Could Speak | Flame Communications/If Walls Could Speak

Jangan takut Sahabat Fimela hanya bisa menikmati karya-karya para maestro karena takut harganya yang mampu mencapai langit. Karena, If Walls Could Speak juga menjual karya-karya seni tersebut dengan harga yang terjangkau. 

Pasalnya, Mayinart bukan hanya sekadar membuka sebuah pameran karya seni di Singapura, tetapi pameran ini menjadi sebuah upaya untuk mendorong masyarakat dunia untuk lebih kenal dengan para seniman dari Asia. Selain itu, Mayinart juga ingin agar karya seni tersebut bisa dinikmati dari semua kalangan. 

Selain pameran 150 karya seni, Kartika juga akan melakukan finger painting secara langsung di depan para pengunjung. Lukisan yang akan dia buat nanti terinspirasi dari pengalamannya saat traveling selama Tahun Baru Imlek di Singapura. Adapun beberapa karya lainnya yang juga ditampilkan adalah Windmill in Netherland (Acrylic on canvas), Lotus, danJapanese Temple (Oil on canvas).

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut