Fimela.com, Jakarta Penyebaran virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCov) terus bertambah. Bahkan pada Kamis (30/01/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status Darurat International.
Kasusnya terus bertambah di Cina Daratan per 1 Februari 2020 pukul 13.00 WIB mencapai 11.791, dan 259 pasien diantaranya meninggal dunia, dan di luar Ciina juga terus melaporkan kasus positif virus corona.
Menteri Kesehatan RI, dr. Terawan Agus Putranto telah meminta masyarakat Indonesia untuk menjaga diri sendiri dengan berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah infeksi virus corona serta memperkuat daya tahan tubuh. "Kuncinya tetap terus berdoa, tetap berpikir positif, dan jaga imunitas tubuh. Kalau daya tahan tubuh baik tidak mudah terkena virus," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Fimela.com.
Tubuh memiliki sistem pertahanan, sebagai mekanisme alami untuk melawan ancaman dari masuknya benda asing dari luar, seperti virus, bakteri, jamur. Bila daya tahan tubuh lemah, maka benda asing tersebut akan mudah masuk. Sehingga menyebabkan terkena infeksi dan muncul beberapa gejala misalnya bersin, demam dan lainnya. Apalagi kondisi saat ini, dimana virus corona mudah menyebar dan belum ditemukan vaksin untuk virus corona.
Menurut Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, mengatakan pada kasus seperti ini, jalan terbaik yang bisa dilakukan adalah tindakan pencegahan, secara eksternal maupun internal.
Pencegahan dapat dilakukan secara eksternal dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Contohnya dengan konsumsi makanan gizi seimbang, rajin berolahraga, istirahat yang cukup, rajin mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker, terutama bila berada di tengah keramaian.
Sementara pencegahan internal virus corona dapat dilakukan dengan memodulasi (mengatur) sistem daya tahan tubuh. Imunostimulan bekerja untuk merangsang pembentukan sel-sel imun seperti sel B yang kemudian akan membentuk antibodi.
"Pada kondisi dimana risiko paparan terhadap infeksi virus sangat tinggi, maka imunostimulan dapat ditambahkan disamping pencegahan lainnya. Imunostimulan dapat dikonsumsi dalam durasi tertentu sampai risiko paparan virus menurun dan sebaiknya dikonsumsi sebelum seseorang terinfeksi suatu penyakit, karena Imunostimulan membutuhkan waktu untuk merangsang sistem imun,” ungkap Prof Iris.
What's On Fimela
powered by
Penggunaan imunostimulan
Penggunaan imunostimulan dapat dianjurkan pada orang-orang yang merencanakan bepergian, dan sering berada di pusat keramaian. Selain itu, kelompok usia yang rentan memiliki daya tahan tubuh rendah, terutama lanjut usia (diatas usia 60 tahun). Prof Iris juga menambahkan bahwa meningkatkan daya tahan tubuh pada kondisi ini menjadi sangat penting untuk semua orang. Baik yang memiliki risiko tinggi ataupun tidak.
DR. Raphael Aswin, MSi, VP Research & Development SOHO Global Health menjelaskan imunostimulan yang baik mengandung Echinacea pupurea extract dan zinc picolinate. Kandungan Echinacea purpurea extract telah terbukti secara klinis dapat memodulasi system daya tahan tubuh dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Sementara zinc picolinate berperanan aktif dan bersinergi pada sistem daya tahan tubuh.
"Imboost merupakan produk immunomodulator yang bersifat imunostimulan dari SOHO Global Health yang mengandung Echinacea pupurea extract dan zinc picolinate . Selain itu terdapat juga Imboost Force yang mempunyai kekuatan lebih dalam imunostimulan karena terdapat tambahan kandungan Blackelderberry extract yang dapat mencegah replikasi virus serta menstimulasi peningkatan sistem daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan produksi monosit, yaitu bagian darah putih yang berperan dalam sistem daya tahan tubuh, sehingga akan mempercepat proses penyembuhan bagi orang yang sudah sakit karena terinfeksi virus," tutup DR. Raphael.
#ChangeMaker