Fimela.com, Jakarta Memiliki anak yang sudah remaja, tentunya perhatian dan treatmennya harus berbeda ketika anak masih kecil. Demikian yang disadari oleh Ruben Onsu ketika melihat Betrand Peto sudah semakin besar.
"Di usia anak yang teenager pendekatan orang tua harus lebih dekat lagi, biasa ada yang mengantar tapi saat ini semua tim anak kami sedang melaksanakan ibadah, dan moment ini saya anggap makin banyak waktu untuk kami bicara berdua," ujar Ruben di laman Instagramnya, ruben_onsu, baru-baru ini.
Biasanya, Ruben dan Betrand hanya terlibat komunikasi intens kala di meja makan. Namun saat mengantar, ternyata banyak nilai positif. "Biasanya hanya di meja makan tapi ini bisa sepanjang jalan kami bercerita dan bertukar pikiran untuk anak bisa lebih terbuka lagi," sambungnya.
What's On Fimela
powered by
Tak Pakai Sopir
Berbagi tugas merupakan hal yang dilakukan di rumah tangga Ruben Onsu. Mengantar Betrand Peto ke sekolah merupakan tugas yang sudah menjadi bagian Ruben. Sementara di siang hari merupakan giliran Sarwendah.
"Kalau ada pertanyaan kenapa ayah terus yang mengantar? Karena kami bagi tugas, anak-anak pagi saya yang anter sekolahnya, siang bundanya yang jemput kakak dan cici," tuturnya.
Sementara ketika menyinggung persoalan sopir, Ruben ternyata memiliki alasan sendiri kenapa dirinya tak menggunakan jasa mereka. "Kalau ditanya kenapa gak pakai driver yang lain? Jawabannya karena saya mau yang berkomunikasi untuk memberikan masukan ke anak kami hanya satu pintu," ucapnya.
"Dan biasanya kalau ada materi yang musti disampaikan di luar pengawasan kami, kami titipkan ke tim yang bekerja untuk mengawasi anak kami, sehingga semua itu masih ada dalam pantauan kami selaku orang tua," ucap Ruben.
Libatkan Sekolah dan Tuhan
Selain orangtua dan juga keluarga, Ruben Onsu juga melibatkan pihak sekolah dan juga Tuhan Yang Maha Esa. Ia selalu mengajarkan kepada anaknya untuk menjadi seorang yang beriman dan berserah diri.
"Diskusi dengan sekolah juga wajib untuk mengetahui perkembangan anak saat tidak bersama kami. Saya selalu bilang ke anak saya, jangan andalkan orang lain tapi andalkan Tuhan dalam setiap langkahmu, siapa saja bisa meninggalkan kita tapi Tuhan tidak pernah tinggalkan kita," paparnya.
Ada tanya jawab atau komunikasi dua arah yang dilakukan. Dan itulah yang menjadikan waktu bergulir tanpa terasa. "Dan dalam percakapan ini saya bercerita dan sinyo bertanya dengan rasa keingintahuannya," sambungnya.
"Begitu juga sebaliknya jika dia bercerita saya berbalik tanya sehingga percakapan kami tak terasa sudah sampai di sekolah dan ditutup “ayah hug koko dong biar semangat belajar kata nya” hahahhaha, Love my son," tandas Ruben Onsu.