Pilih Cokelat atau Bunga untuk Valentine Setelah Tahu Kedua Historisnya?

Novi Nadya diperbarui 30 Jan 2020, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Valentine dikenal sebagai perayaan romatisme dengan tiga versi historis populernya dalam tiga era yang berbeda. Mulai dari ajang pencarian pasangan lewat undian pada abad ke-4 SM, hari mengenang pendeta St. Valentine yang divonis hukuman mati karena menikahkan pasangan diam-diam, serta penghapusan semua sejarah Valentine di gereja dan menyebarluaskan hari kasih sayang yang romantis.

Di balik beragam historis tentang Valentine yang dirayakan meriah di berbagai penjuru dunia, semua generasi mengidentikkan hari kasih sayang dengan cokelat dan bunga. Lantas mengapa keduanya selalu membayangi hari Valentine yang diperingati tiap 14 Februari tersebut?

Dalam beberapa abad setelah penghapusan sejarah kelam tentang Valentine yang belum jelas asal-usulnya, hari kasih sayang tersebut semakin populer sebagai hari libur musim semi (terbukti sebagai perayaan terbesar kedua setelah Natal di Amerika). Melansir dari berbagai sumber, euforia Valentine pun dijadikan peluang potensial lewat berbagai produk-produk komoditas komersial terutama saat Victoria menjadi ratu pada 1837.

Salah satunya cokelat yang pada saat itu muncul menjadi makanan populer. Sebenarnya popularitas cokelat lewat rumah cokelat sudah menyebar ke seluruh Eropa pada tahun 1600an hingga menyaingi rumah-rumah kopi di masanya. 

2 dari 3 halaman

Richard Cadburry merilis cokelat Valentine

Ilustrasi cokelat (iStockphoto)

Hingga akhirnya Richard Cadburry merilis cokelat Valentine pertama pada tahun 1868. Cadburry-nya juga ditempatkan dalam kotak berbentuk hati. Setelah cokelat habis, boks disimpan untuk aksesori atau wadah menaruh barang lainnya.

Komersialisasi cokelat di hari Valentine juga berkembang di Amerika lewat Milton Hershey yang awalnya memproduksi karamel. Ia pun melapisi karamelnya dengan cokelat, dan pada 1907 ia merilis produk berbentuk air mata jatuh bernama 'Kisses'.

 

3 dari 3 halaman

Komersialisasi Mawar Merah

Bunga Mawar | unsplash.com/@ivanjevtic

Selain cokelat, bunga pun ikut dikomersialisasi saat Valentine, terutama jenis mawar. Mawar warna merah pada hari Valentine dianggap sebagai tanda cinta.

Simbolis katakan cinta lewat bunga bermula sejak awal 1700-an. Kala itu Charles II dari Swedia membawa seni puisi Persia yang dikenal sebagai 'bahasa bunga' ke Eropa.

Mawar merah diyakini sebagai bunga yang disukai oleh Venus, Dewi Cinta Romawi. Selain itu mawar juga melambangkan emosi dan pesan yang tersirat.

Setelah mengetahui historis di balik hubungan kado cokelat dan bunga, Sahabat Fimela pilih yang mana? Cek di sini 

#GrowFearless with FIMELA