Fimela.com, Jakarta Selama masih dalam masa tumbuh kembang, anak-anak membutuhkan asupan gizi seimbang melalui makanan yang dikonsumsi. Sebagai orangtua, tentu kita perlu jeli dalam memberikan asupan makanan pada anak.
Ditemui dalam sebuah acara, dr. Diana F. Suganda, MKes, Sp.GK menuturkan bahwa menerapkan gizi seimbang pada anak bukan soal asal kenyang. Kemalasan orangtua dalam berpikir kreatif membuat anak tidak mendapat gizi seimbang dari makanan yang ia makan.
"Asal anak kenyang, ngga rewel. Biasanya yang dibuat kenyang itu porsi karbonya dibanyakin. Setengah bahkan tiga perempat itu karbo sisanya lauk tanpa memedulikan komposisi. Bikin sop yang penting ada sayurnya tapi yang banyak kuahnya," ungkap r. Diana F. Suganda, MKes, Sp.GK.
Ketidakseimbangan gizi pada anak tentu akan membawa dampak bagi tumbuh kembangnya. Apa saja dampak tersebut?
1. Berat badan
Berat badan tentu akan dipengaruhi oleh asupan gizi. Ketika seorang anak terlalu banyak kalori tentu berat badannya akan naik hingga berlebih. Sementara jika kekurangan kalori, berat badannya turun hingga tidak mencapai berat badan ideal.
2. Kurangnya konsentrasi dan mengantuk
Anak sekolah membutuhkan karbohidrat dan protein lebih banyak di pagi hari. Karbohidrat ini berfungsi untuk menutrisi daya pikir anak dan menjaganya untuk tetap fokus. Kekurangan karbohidrat pada anak tentu bisa membuatnya kekurangan konsentrasi, mengantuk, hingga rewel.
3. Pertumbuhan yang terhambat
Protein menjadi salah satu kandungan yang mendukung pertumbuhan fisik anak. Protein sendiri bisa didapat dari telur, daging, ayam, dan ikan. Jika anak kekurangan protein tentu pertumbuhannya akan terhambat.
4. Sembelit
Banyak anak yang susah makan sayur karena dirasa menjadi makanan tidak enak. Dampaknya anak jadi sembelit atau susah buang air besar. Orangtua harus lebih kreatif untuk mencari cara agar anak tertarik anak makan sayur dan buah.
Simak video berikut ini
#GrowFearless with Fimela