Lebih Baik Mempersiapkan Masa Depan daripada Menyesali Hari Kemarin

Endah Wijayanti diperbarui 02 Feb 2020, 12:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Tahun baru, diri yang baru. Di antara kita pasti punya pengalaman tak terlupakan soal berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Mulai dari usaha untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan, menjalin hubungan, meraih impian, dan sebagainya. Ada perubahan yang ingin atau mungkin sudah pernah kita lakukan demi menjadi pribadi yang baru. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Change the Old Me: Saatnya Berubah Menjadi Lebih Baik ini.

***

Oleh: Lily Mahira - Mataram

Baru rasanya kemarin tahun baru, nggak kerasa besok sudah tahun baru. Baru rasanya kemarin aku menulis resolusi ingin kurus, dan menjadi cantik, biar masa depanku sedikit lebih cerah ternyata semuanya sama saja. Botol-botol skincare milikku masih belum habis, apalagi rencana diet dan olahraga yang kutulis di dinding kost-an cuma tercoret bolong-bolong. Ternyata kemarin rasanya cepat sekali. Buktinya, sekarang aku masih di depan laptop, lembur, revisian hasil persentasiku tadi pagi. Baru rasanya kemarin aku menggebu-gebu ingin kuliah lagi lalu menikah ternyata hari ini aku malah masih dikejar deadline, dan menikmati hari terakhir di tahun ini sendirian.

Rasanya gagal sekali, sudah tertinggal, masih sama pula. Kemarin rasanya membuatku minder sekali. Aku ternyata memang tidak bisa melakukan apa pun dengan benar, tak ada hasil sama sekali. Kalau begini, masa depan yang aku impikan kapan terwujudnya? Kemarin memang isinya kegagalan semua, aku juga belum kerja tetap, belum kurus, dan masih susah buat rutin skincare. Masa depan sepertinya tidak berpihak padaku besok. Teman-temanku banyak yang menggandeng pasangan, menggendong bayi impian, atau foto di negara bersalju. Dan aku masih di sini, merasa keputusanku lima tahun lalu saat upacara kelulusan adalah salah.

Malam ini aku lebih baik tidur lebih cepat saja, tidak minum kopi lagi, atau nonton drama Korea. Semoga hari kemarin tidak membuatku menyesal meratapi nasibku lagi. Doaku sebelum tidur di penghujung tahun ini adalah semoga masa depan lebih berbaik hatiku padaku.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Mempersiapkan Hari-Hari Baru untuk ke Depannya

ilustrasi./Photo by Xiaoming Tian from Pexels

Hari ini hari pertama di tahun baru, 1 Januari. Aku bangun dari tidur, cahaya matahari masuk lewat ventilasi kamar. Ternyata, masih sama saja, pekerjaanku terus berdatangan lewat email, mantan pacarku benar-benar tidak mengirimkan ucapan selamat tahun baru, botol skin care-ku masih belum habis, list diet, dan olahragaku juga masih tidak tercentang. Aku melihat tanganku yang tertimpa cahaya matahari tipis, warnanya oranye, indah sekali.

Ternyata, hari ini aku masih memiliki tangan dan mata yang sehat. Aku bisa melihat warna cahaya matahari yang indah. Kutatap diriku di cermin kamar kost-an, badanku tidak kurang satu apa pun. Aku juga bisa bernapas dengan normal, dan aku masih bisa mencium kamper kamar mandi yang pengap.

Hari ini aku sadar, jikalau aku selama ini terlalu sibuk menyesali hari kemarin, dan mempersiapkan masa depan. Padahal aku masih punya hari ini yang harus aku nikmati. Aku tersadar betapa aku selama ini tak pernah melihat usahaku hari ini. Satu hari saja, jikalau aku sudah berusaha dengan keputusanku, aku juga sudah berani mengambil banyak risiko untuk sampai dalam tahap ini. Setidaknya untuk bertahan dalam keputusan yang aku ambil sendiri. Aku juga lupa ternyata setahun kemarin aku tidak pernah sakit, dan jerawatku tidak tumbuh sebanyak jamur di musim hujan. Ternyata ada banyak hal yang aku lewatkan dalam satu hari.

Jadi, mulai hari ini aku berjanjji, untuk berhenti menyesali hari kemarin, dan terobsesi dengan masa depan, kalau aku harus lebih berani menghargai keputusanku, kalau aku harus hidup benar-benar seperti satu hari saja, menikmatinya, mensyukuri, dan merawat segala hal yang sudah aku miliki dengan seluruh kemampuan. Berani menerima kalau waktu yang aku miliki berbeda dengan sahabatku, karena tolok ukur kesuksesanku bukan pada orang lain, namun padaku.

#GrowFearless with FIMELA