Jangan Biarkan Dirimu Terpuruk karena Omongan Negatif Orang Lain

Endah Wijayanti diperbarui 27 Jan 2020, 12:27 WIB

Fimela.com, Jakarta Tahun baru, diri yang baru. Di antara kita pasti punya pengalaman tak terlupakan soal berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Mulai dari usaha untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan, menjalin hubungan, meraih impian, dan sebagainya. Ada perubahan yang ingin atau mungkin sudah pernah kita lakukan demi menjadi pribadi yang baru. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Change the Old Me: Saatnya Berubah Menjadi Lebih Baik ini.

***

Oleh: F - Yogyakarta

Aku Sering Jadi Pusat Perhatian

Aku sering jadi pusat perhatian. Saat orang melihatku mereka akan terpana beberapa saat. Bukan karena tubuhku bak model papan atas. Tapi, karena aku adalah orang bertubuh gemuk, memiliki rambut tangan, dan rambut kaki yang lebat. Kebanyakan dari mereka akan memandang diam-diam lalu berkata, “Wah, bulunya lebat dan panjang banget ya."

Minder, tidak percaya diri, atau dalam bahasa zaman sekarang disebut insecure. Aku merasakan itu bertahun-tahun sejak aku beranjak remaja dan mulai mengenal lawan jenis. Jalan menunduk, gugup ketika bertemu dengan orang baru karena merasa diri ini tidak pantas dilihat.

Keluarga dan teman-teman juga sahabat yang sudah mengenalku dalam waktu lama selalu mendukung dan memberi perkataan menyenangkan bahwa aku itu berharga. Mereka selalu bilang, “Kamu cantik lho, ayo lebih percaya diri lagi." Mereka selalu percaya dan yakin padaku. Mereka selalu mendukungku, memujiku ketika melakukan sesuatu karena mereka sayang dan menghargaiku.

Masalahnya bukan pada orang lain. Aku yang tidak percaya pada diriku sendiri. Apa pun perkataan orang yang membangun dan positif selalu aku abaikan. Itu karena aku selalu menutup diri. Aku menolak untuk mendengar perkataan mereka yang sayang padaku. Aku mengabaikan suara hatiku untuk menjadi diri sendiri. Aku lebih mementingkan perkataan orang yang menjatuhkanku dan membuatku merasa semakin kecil dan tidak berharga.

 

2 dari 2 halaman

Kini Aku Berusaha untuk Lebih Tegar

ilustrasi./Photo by Mohammed Hassan on Unsplash

Tapi itu dulu. Dulu di saat aku menutup diri. Dulu di saat aku melihat dari sudut pandang yang tidak tepat. Dulu di saat aku berpikir aku jelek dan tidak berarti. Di malam tahun baru, aku kembali mengingat hal-hal itu. Aku sadar bahwa begitu besar anugerah Sang Pencipta untuk kita semua. Kita semua berharga.

Di tahun 2020 aku ingin menjadi pribadi yang lebih menghargai diri sendiri. Aku ingin bisa berjalan tanpa menunduk dan menyapa orang-orang untuk membagi kekuatan dan harapan untuk masa depan yang cerah. Aku ingin selalu merasa bahwa bertubuh gemuk itu tidak apa-apa selama aku selalu menjaga kesehatan dan pola hidup. Aku ingin merasa bahwa walaupun bertubuh gemuk, aku memiliki lekuk tubuh yang menarik. Aku ingin merasa bahwa walaupun memiliki rambut tangan dan rambut kaki yang lebat aku pun bisa tampil menawan.

Di tahun-tahun berikutnya aku ingin membuka diri dan belajar untuk hidup lebih baik demi diriki sendiri juga orang-orang di sekitarku. Aku tidak akan bisa membagi kebahagiaan pada orang lain, jika aku sendiri tidak punya kebahagiaan itu dalam diriku. Omongan orang yang menjatuhkan kita jangan dipendam, tapi kita jadikan pelajaran agar menjadi lebih baik. Kita sudah baik, tapi tidak ada manusia yang sempurna, maka harus terus belajar menjadi lebih baik. Kita harus bertumbuh dan menjadi dewasa dengan berani menghadapi dunia dan tantangannya. Bahagia itu diciptakan dan dimulai dari diri sendiri.

 

#GrowFearless with FIMELA