Hidup Cuma Sekali, Berbaik Hatilah pada Diri Sendiri

Fimela.com, Jakarta Tahun baru, diri yang baru. Di antara kita pasti punya pengalaman tak terlupakan soal berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Mulai dari usaha untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan, menjalin hubungan, meraih impian, dan sebagainya. Ada perubahan yang ingin atau mungkin sudah pernah kita lakukan demi menjadi pribadi yang baru. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Change the Old Me: Saatnya Berubah Menjadi Lebih Baik ini.

***

Oleh: Ana Noviyana - Bandar Lampung

"Merdeka dari stigma sosial adalah salah satu cara untuk menjadi lebih bahagia. Hidupmu adalah seluruhnya milikmu, tidak ada yang lebih mengerti kamu kecuali dirimu." Itu semua adalah mantra yang coba saya gaungkan dalam keseharian saya.

Prasangka maupun stereotip di lingkungan saya tinggal sangat menjemukan. Terlalu lelah menjadi seseorang yang tidak menjadi "standar" di lingkungan tersebut. Kamu harus tersenyum ketika tidak ingin tersenyum, harus pura-pura bahagia padahal kamu tidak bahagia. Saya lelah berada di lingkungan yang selalu menganggap bahwa anak-anak dengan kualifikasi pendidikan tertentu selalu yang terbaik dibanding dengan pendidikan lain. Saya lelah dengan stereotip bahwa laki-laki lebih baik (dalam segala hal) dibanding dengan perempuan.

Bukan, bukan saya tidak memahami mereka atau bagaimana cara mereka. Hanya saja, saya memang tidak bisa menjadi bagian dari mereka lagi. Selalu ada pilihan di dunia ini, jika ada opsi untuk "doing something" pasti selalu ada opsi untuk "not doing something". Saya selalu punya kesempatan untuk memilih antara tetap berada di sana dan menjadi bagian dari mereka atau memilih pergi dan menjalani hidup dengan cara saya sendiri.