Terus Melangkah meski Realita Dunia Kerja Tak Sesuai Ekspektasi

Endah Wijayanti diperbarui 21 Jan 2020, 12:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Tahun baru, diri yang baru. Di antara kita pasti punya pengalaman tak terlupakan soal berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Mulai dari usaha untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan, menjalin hubungan, meraih impian, dan sebagainya. Ada perubahan yang ingin atau mungkin sudah pernah kita lakukan demi menjadi pribadi yang baru. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Change the Old Me: Saatnya Berubah Menjadi Lebih Baik ini.

***

Oleh: Lidya - Bekasi

Aku anak kedua dari empat bersaudara. Di antara saudaraku aku adalah orang yang takut akan dunia yang kejam bagiku dan aku memilih untuk berada di zona nyaman. Ya itulah pemikiranku saat itu di mana aku dulu lebih memilih berada di sekitar yang membuatku aman, yaitu berada di rumah.

Rumah adalah tempat yang membuatku merasa aman dan nyaman walaupun hanya rumah sederhana dengan sedikit perabotan. Aku nyaman di dalam kamarku dengan berbaring di atas kasur dan merasakan hembusan angin dari kipas sudah cukup membuatku nyaman. Tapi ternyata tidak berjalan seperti apa yang aku inginkan karena setelah lulus SMK, orangtuaku menasihatiku untuk jangan berdiam diri di rumah dan pergi untuk mencari kerja padahal saat itu aku ingin melanjutkan sekolahku ke jenjang selanjutnya.

Namun, takdir berkata lain. Saat itu orangtua ku ingin aku kerja terlebih dahulu karena faktor ekonomi keluarga yang masih belum memadai jadi aku harus bisa membantu keluargaku dan berjuang demi keinginanku. Sejak pernikahan kakak perempuanku beberapa bulan yang lalu, sekarang memang giliranku untuk membantu ayah mecari nafkah untuk keluargaku. Aku memang merasa takut dengan dunia ini mungkin karena aku terbiasa di rumah dan dimanja dan belum terbiasa dengan dunia luar. Tapi rasa sayangku kepada keluargaku mengalahkan rasa takut itu yang perlahan aku mencoba untuk hilangkan.

Hari demi hari telah kulalui dan akhirnya usahaku untuk mencari kerja telah membuahkan hasil dan aku mendapat kerja di suatu jasa online yang ditempatkan di bagian gudang. Walaupun harus jauh dari orang tua dan tinggal di kontrakan seorang diri aku harus terbiasa hidup mandiri.

Setelah aku menjalani dunia kerja banyak hal yang aku dapat dan pelajari baik itu suka maupun duka. Ya walaupun banyak duka yang aku dapat. Pertama kali aku kerja aku baru merasakan mencari uang itu tidak mudah. Butuh proses yang dilalui melalui kesabaran, ikhtiar, dan doa.

Aku terkadang menyempatkan diri pergi ke masjid dekat kontrakanku untuk beribadah dengan-Nya dan juga berbagi keluh kesahku mencurahkan isi hatiku kepada Sang Pemilik Hati, Allah SWT. Memang tak semudah kata dengan harapan yang ada, ya memang terkadang realita tak semanis ekspektasi.

2 dari 2 halaman

Perjalanan Masih Panjang

ilustrasi./Photo by BBH Singapore on Unsplash

Saat itu aku sempat terjatuh menghadapi dunia yang luas dan kejam ini yang hanya melihat dan menilaiku dari luar tanpa melihat perjuanganku. Aku jatuh dan terus terjatuh betapa kejamnya mereka yang terus menerus menjatuhkanku dengan cibiran dan tingkah laku yang pedas untukku. Tapi yang aku tahu sabar itu tidak ada batasnya kalo ada batasnya berarti itu bukanlah sabar.

Ayah dan ibu adalah sosok yang memotivasiku. Mengingatkanku bahwa kesabaranku kelak akan membuahkan hasil yang indah, yang bisa membuatku lupa akan rasa sakit yang pernah kualami dan lebih kuat menjalani hidup ini. Aku melewati proses demi proses rintangan yang ada menghadapi dunia kerja yang keras dan aku bisa melanjutkan keinginanku untuk kuliah yang alhamdulillah dengan uang aku sendiri yang aku dapat dari kerja kerasku dengan bekerja. Aku mendapatkan teman baru yang menyenangkan walaupun kelas penuh keramaian tetapi mengasyikkan.

Perjalananku masih panjang dan masih banyak rintangan yang yang harus aku hadapi kedepannya. Tapi saat ini aku hanya bisa bersyukur dengan begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepadaku dan di awal tahun 2020 aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk hari ini, esok, dan seterusnya.

Aku menyadari bahwa sukses memang perlu keluar dari zona nyaman. Percayalah bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil walaupun tidak dibalas di dunia pasti ada hikmahnya kelak di akhirat jika kita sabar dan ikhlas menjalaninya. Karena tidak akan menjadi besar jika tidak sabar dan tidak akan menjadi hebat jika tidak kuat.

Maka dari itu sebisa mungkin aku mencoba terus bersabar dan kuat menghadapi segala rintangan. Kerena yang aku tahu Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Kita harus percaya bisa melewatinya dengan senyum yang tak akan pernah redup, dengan semangat yang tak akan pernah kering, dan dengan lelah yang kelak akan menjadi lillah. Sebab kita tengah berusaha untuk mendapatkan nilai akhir yang istimewa hanya dari-Nya. Karena yang kita lakukan hanya semata-mata untuk medapatkan rahmat dan rida Allah.

#GrowFearless with FIMELA