Fimela.com, Jakarta Biasanya, tolak ukur untuk menentukan jenis produk rambut, kamu akan memilih berdasarkan kondisi rambut. Seperti rambut kering, rusak, atau untuk rambut rontok dan berketombe. Namun, Naturally Curly menulis, memilih produk sesuai dengan jenis porositas rambut juga penting.
Porositas merupakan kemampuan batang rambut menyerap air dan kelembapan. Ada tiga jenis porositas; low, medium, dan high. Low porosity ditandai dengan kutikula yang menutup rapat, sehingga air, bahan-bahan produk perawatan rambut, dan kelembapan susah terserap batang rambut.
Sementara, high porosity justru memiliki kutikula yang terus terbuka. Meski proses penyerapan mudah, air dan kelembapan akan terbuang dengan cepat pula. Karena itu, pemilih rambut berjenis high porosity cenderung memiliki rambut yang sangat kering dan frizzy.
What's On Fimela
powered by
Cara Tes Tingkat Porositas
Ada dua cara mencari tahu tingkat porositas rambbut. Pertama, kamu harus melihatnya lewat mikroskop. Cara kedua, kamu bisa melakukannya di rumah menggunakan segelas air.
Ambil sehelai rambutmu yang bersih setelah keramas, lalu masukkan ke dalam gelas berisi air. Tunggu beberapa menit. Kalau helai rambut mengambang, berarti tingkat porositas rendah. Kalau berada di tengah-tengah, porositas sedang. Kalau helai rambut tenggelam, berarti kamu memilki porositas tinggi.
Kenapa Porositas Penting?
Tingkat porositas penting ntuk diketahui karena berhubungan dengan pemilihan produk perawatan dan styling rambut. Bagi pemilik porositas medium dan high, sebaiknya menggunakan produk yang ringan. Kalau terlalu berat, rambut akan terasa berminyak dan lepek.
Sementara itu, untuk sedikit membukan kutikula rambut pada rambut low porosity, kamu harus menggunakan heat cap. Untuk produk styling dan perawatan rambutnya bisa pakai jenis apa saja, bahkan heavy sekalipun.
Nah, Sahabat Fimela, sudah tahu jenis porositas rambutmu?
#Growfearless with FIMELA