Fimela.com, Jakarta Pasangan musisi Endah N Rhesa memiliki cara unik untuk menandai perjalanan 15 tahun mereka berkarier di dunia musik. Bukan sebuah konser ataupun album spesial, keduanya merayakan 15 tahun bermusiknya dengan membuat sebuah buku.
Berjudul Im All Ears, buku yang ditulis oleh Eko Wustuk itu berisi tentang banyak hal yang Endah dan Rhesa lalui dalam perjalanannya.
"Biasanya kami rilis album. Pertama kali sejak 15 tahun (bermusik), (punya) lima album, 10 tahun pernikahan dirayain dengan launching buku," ucap Endah Widiastuti saat memperkenalkan bukunya di M Bloc Space, kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2020).
Ungkit Sisi Personalnya
Dalam Im All Ears, baik Endah maupun Rhesa tak hanya menuangkan pengalaman bermusik mereka sebagai duo dalam 15 tahun belakangan. Lebih dari itu, turut pula dimasukan pengalaman-pengaman personal yang dialami masing-masing selama hidup.
"Momentum pertama ke luar negeri, ada kejadian kurang enak harus ingat-ingat lagi, ada di buku didokumentasikan. Merasakan penolakan oleh satu instansi," ucap Endah.
Sementara itu, bagi Rhesa Aditya sendiri, dibuku tersebut juga dituliskan bagaimana kehidupan mereka sebagai musisi secara lebih mendalam.
"Semoga apa yang ditulis di buku bisa jadi motivasi seniman punya cerita belajar sesuatu dari tiap orang, bagaimana kita mengingat masa zaman dulu sampai sekarang. Buku ingatkan kita untuk tetap menjejak tanah," timpal Rhesa.
Inspiratif
Bagi Eko Wustuk sendiri, dipercaya untuk menulis buku tentang kisah personal dan perjalanan karier Endah N Rhesa merupakan suatu kebanggaan. Melakukan riset sekitar 7 bulan, ia mengaku jadi lebih mengenal lebih jauh pribadi dari dua musisi beraliran Folks tersebut di bawah panggung.
"Sebagai penulis, punya dorongan berbagi, kalau ada cerita dirasa bagus inspiring, local heroes, kepengin banget menulis tentang itu. Ketika Endah N Rhesa mulai cerita, saya menulis, baru sadar Endah sosok yang keras. Kalau punya prinsip kreatif ngotot. Kaget karena musik mereka nuansanya padahal slow rock yang romantis di panggung," pungkas Eko Wustuk.