Mendapatkan Pekerjaan ibarat Memenangkan Lotre

Endah Wijayanti diperbarui 16 Jan 2020, 12:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Tahun baru, diri yang baru. Di antara kita pasti punya pengalaman tak terlupakan soal berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Mulai dari usaha untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan, menjalin hubungan, meraih impian, dan sebagainya. Ada perubahan yang ingin atau mungkin sudah pernah kita lakukan demi menjadi pribadi yang baru. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Change the Old Me: Saatnya Berubah Menjadi Lebih Baik ini.

***

Oleh: Bianca Jaqueline - Serpong

Memasuki usia pertengahan 20 seperti masuk ke fase kehidupan yang berbeda. Harus mulai beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Dahulu berpikir, kehidupan akan lebih menyenangkan saat memasuki usia 21 tahun ke atas, secara usia 21 tahun adalah usia legal kan? Bisa berbuat apa saja yang kuinginkan. Tapi, memang kenyataan tak seindah dengan realita. Kehidupanku perlahan berubah semenjak lulus kuliah. Di sinilah perjuanganku dimulai.

Bisa dikatakan sedari SMA hingga kuliah, hidupku bercukupan. Orangtua memenuhi kebutuhan dan fasilitas yang kuinginkan. Untuk ke kampus saja, aku difasilitasi kendaraan pribadi agar terhindar dari panas dan memudahkanku untuk ke kampus. Memiliki kamera versi terbaru hanya untuk mengerjakan tugas kuliah. Liburan bersama teman tinggal minta sama orangtua. Sebenarnya, aku tidak selalu dimanja seperti anak tunggal tetapi aku mendapatkan kemudahan untuk barang-barang yang kuinginkan. Melihat sekeliling dengan kemudahan dan masalah yang kuhadapi pun hanya sekadar “besok mau kemana” atau “tugas kuliah bagaimana". Seakan realita hidup masih indah dan mudah.

 

2 dari 2 halaman

Menghadapi Kenyataan Baru

©Shutterstock

Kenyataan pun harus dihadapi karena waktu tak akan menunggu kita. Perjuangan mencari pekerjaan adalah salah satu hal yang sempat membuatku pusing. Mencoba beberapa kali melamar pekerjaan. Ditolak lagi dan lagi sempat membuatku putus asa. Tapi, aku tak berhenti sampai di situ saja. Karena aku ingin mengubah pandangan bahwa sebagai anak tunggal bisa mandiri. Harus bangun lebih pagi untuk mengejar kendaraan umum agar tidak terlambat wawancara kerja, mencari kerja yang sesuai menjadi tantangan baru di kehidupanku. Aku hanya ingin menjadi pribadi yang lebih mandiri dan tidak ingin menyusahkan orangtuaku. Rasanya sekarang giliranku untuk yang berjuang.

Mendapatkan pekerjaan seperti memenangkan lotre bagiku. Tapi, tak hanya sampai di situ. Tantangan pun baru dimulai. Dulu hidupku dikelilingi dengan kenyamanan. Sekarang saatnya aku keluar dari zona itu. Setiap hari harus mengejar waktu, berhimpitan dengan ratusan orang yang sama-sama mengejar impian, berusaha untuk menyimpan setiap receh yang telah kukumpulkan setiap bulannya demi keinginan terpendam. Waktu yang terkuras untuk dedikasi pekerjaan dan perlahan waktu untuk keluarga maupun teman mulai berkurang.

Memasuki usia 24 tahun, permasalahan silih berganti dan mengajarkanku untuk menjadi pribadi yang lebih ikhlas dan mandiri, kala permasalahan ekonomi melanda keluargaku. Terima kasih untuk masalah yang tengah datang, mungkin dengan adanya masalah ini banyak hal yang mengubah cara pandangku dan lebih mengerti arti berjuang dalam mendapatkan sesuatu serta menjadi pribadi yang ikhlas dan mandiri.

#GrowFearless with FIMELA