Fimela.com, Jakarta Matcha yang berasal dari Jepang berhasil menebarkan pengaruhnya di berbagai negara dunia termasuk Indonesia. Dan tanpa disadari matcha sendiri bukan sekadar tren yang asal lewat namun sudah memasyarakat.
Dipelopori oleh brand minuman kemasan Matchamu yang menjadi pemenang Bekraf Food Startup 2017, menetapkan tanggal 14 Januari dimulai dari tahun ini sebagai Hari Matcha Nasional. Lewat event bertajuk Mematcharakatkan Matcha bareng Matchamu, serangkaian acara untuk mengenal lebih dalam lagi tentang matcha pun dikemas lewat talkshow dan Matcha Pairing bersama Chef Stefani Horison.
"Kami memproklamatorkan Hari Matcha Nasional dan akan mengajak guyub semua brand teh dan varian matcha lainnya. Semoga lewat penetapan ini mendapat atensi dari pemain matcha lainnya, bergabung, dan menjadi lebih kuat di perayaan tahun depan," ujar Tea Executive Officer Matchamu di Accelerice Indonesia, Jakarta, (14/11).
Brand lokal yang berasal dari Bantul, Yogyakarta ini juga menggandeng brand yang disebut sahabat per-matcha-an Indonesia untuk memeriahkan acara Hari Matcha Nasional. Di antaranya Indomilk dengan Matcha dan Hojicha Latte-nya, Uji Matcha dengan varian dessert matcha, Cokelat nDalem yang membawakan cokelat matcha berbalut genmaicha yang crunchy Roti Panggang OTW yang khas dan gurih, serta varian es krim mathca-hojicha-dan sakura dari Threefolks Creamery.
What's On Fimela
powered by
Matcha akan Bertahan Sampai 20 Tahun ke Depan
Penetapan Hari Matcha Nasional 14 Januari juga didukung oleh Founder Indonesia Tea Institute Ratna Soemantri. Menurutnya tren minuman kekinian yang dikombinasikan dengan kemasan menarik dan bisa menjadi objek foto Instagramable yang dihadirkan Macthamu juga membantu membudayakan tradisi minum teh di mana saja.
"Saya pikir ini momen tepat bagi Matchamu untuk melaunching Hari Matcha Nasional. Bisnis teh akan semakin bagus dan akan semakin digemari generasi milenial, apalagi punya kemasan menarik dan kualitas yang baik," timpal Ratna.
Apalagi matcha juga memiliki antioksidan yang dapat memberikan efek calming dan menambah fokus saat bekerja. Dengan bentuk teh bubuk juga akan memaksimalkan khasiat dari matcha.
"Kalau teh seduh, kita tidak ikut memakan daunnya. Sementara matcha powder larut tanpa meninggalkan sisa yang mempercepat proses relaksasi dan refreshing pada tubuh," lanjut Ratna.
Sejauh ini, brand yang memulai produksi dari 'rumah nenek' memperlihatkan peningkatan yang cukup pesat. Jika biasanya dalam skala produksi rumahan menghasilkan 1.000 sachet per hari, kini lewat manufakturing dapat memproduksi 4.000 sachet per hari.
Simak Video Menarik Berikut Ini;
#GrowFearless with FIMELA