Fimela.com, Jakarta Kamu mungkin juga telah sering mendengar tentang clean eating dan masih bertanya-tanya apa manfaat dari rutinitas tersebut. Menurut para ahli, clean eating memiliki efek positif jangka pendek, namun dapat merusak hubunganmu dengan makanan.
Clean eating sebenarnya memiliki makna yang luas, mulai dari makan makanan utuh saja, tidak diproses, dimasak murni, menghilangkan susu, gula, gandum, atau menggunakan pedoman vegan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Disordered Eating pada tahun 2019 menemukan bahwa clean eating memiliki banyak makna yang berbeda, namun orang-orang cenderung berpikir positif, bahkan ketika rutinitas ini justru menyebabkan gangguan fungsional dan tekanan emosional.
Dilansir dari bustle.com, Selasa (14/1/2020), makanan yang diklasifikasikan sebagai bersih seringkali memiliki makna yang sangat sempit. Clean eating juga memberikan semacam batasan dan bisa membuatmu merasa malu atau bersalah ketika melanggar aturan.
What's On Fimela
powered by
Efek dari menerapkan pola makan clean eating pada tubuh
Para ahli menyarankan ketika kamu merasa buruk untuk makan suatu makanan, hindari acara sosial di mana akan ada makanan tersebut. Terus menerus memikirkan atau merencanakan asupan makanan justru berisiko membuat hubungan yang tidak sehat antara dirimu sendiri dengan hal-hal yang sebenarnya kamu butuhkan.
Jika kamu tidak mendapatkan asupan makanan yang dibutuhkan, temukan rencana yang paling sesuai dengan kebutuhan. Usahakan memperbanyak asupan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian untuk nutrisi yang lebih padat dan rasa kenyang yang lebih lama.
Para ahli juga menyarankan untuk makan makanan yang berbeda dan mengamati bagaimana reaksi tubuhmu, tingkat energi, pencernaan, kualitas tidur, fokus, dan kecemasan. Sebaiknya jangan pernah menetapkan aturan apapun seputar makanan tanpa konsultasi dengan dokter ahli, karena tidak ada diet yang akan sesuai dengan kebutuhan gizi semua orang.
Saksikan video menarik setelah ini
#GrowFearless with FIMELA