Sarapan dengan Sereal, Sehat atau Tidak?

Vinsensia Dianawanti diperbarui 09 Jan 2020, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sereal dingin adalah makanan yang mudah dan menyenangkan untuk sarapan. Banyak yang senang dengan klaim bahwa sereal sehat dimakan. Apakah benar demikian?

Melansir dari Healthline pada Kamis (9//1/2020), sereal merupakan biji-bijian yang diolah menjadi tepung halus dan dimasak. Tepung ini kemudian dicampur dengan bahan-bahan, seperti gula, kakao, dan air. Kemudian dibentuk menjadi begitu kering sebelum akhirnya dikeringkan.

Penambahan gula mungkin menjadi satu-satunya bahan yang buruk dalam sereal. Ia berkontribusi pada beberapa penyakit kronis jika terlalu banyak dikonsumsi. Padahal sebagian besar sereal menggunakan gula tambahan, meski faktanya gula ini menjadi bahan kedua atau ketiga.

Memulai hari dengan sarapan sereal tinggi gula akan meningkatkan kadar gula dan insulin pada tubuh. Namun beberapa jam kemudian gula darah akan rusak dan tubuh akan membutuhkan makanan berkarbohidrat tinggi atau camilan yang berpotensi dimakan secara berlebihan.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Cara mengurangi konsumsi sereal yang mengandung banyak gula

Ilustrasi sereal (dok. Pixabay.com/ponce_photographyPutu Elmira)

Sereal untuk sarapan dipasarkan sebagai makanan sehat. Dibuat dengan kotak yang menampilkan klaim kesehatan, seperti rendah lemak dan gandum utuh. Namun kenyataanya, bahan-bahan pertama yang ditulis pertama kali adalah butiran halus dan gula. Biji-bijian digunakan hanya sejumlah kecil menjadikan makanan ini tidak cukup sehat. Penelitian menunjukkan bahwa klaim sehat ini adalah cara efektif agar orang percaya.

Pemasaran sereal untuk sarapan ditujukan kepada anak-anak. Dengan menggunakan warna cerah, karakter kartun, dan figur untuk menarik perhatian anak-anak. Sehingga anak-anak mengaitkan sereal sarapan sebagai hiburan dan kesenangan. Hanya melalui paparan pemasaran bisa meningkatan risiko obesitas anak dan penyakit terkait diet lainnya.

Untuk mengurangi segala risiko tersebut, kamu bisa mengonsumsi sereal sebagai menu sarapan dengan cara yang tepat. Berikut beberapa tips untuk mengurangi risiko diabetes dan obesitas karena mengonsumsi sereal.

  • Batasi konsumsi sereal dengan gula di bawah 5gram persajian.
  • Baca daftar bahan yang digunakan. Dua hingga tiga bahan pertama menjadi yang paling banyak digunakan untuk pembuatan sebuah produk. Jika biji-bijian tidak ada di dalam tiga bahan tersebut, sebaiknya kurangi konsumsi sereal.
  • Tambahkan sedikit protein untuk menyeimbangkan komposisi sarapan yang dibutuhkan. Hal ini sekaligus mengurangi potensi konsumsi sereal yang berlebih. Seperti yogurt atau kacang-kacangan.
3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#GrowFearless with Fimela