Fimela.com, Jakarta Obat bius kerap digunakan dalam dunia kesehatan sebagai tahap awal sebelum melakukan tindakan operasi. Menurut Dr. dr. Andi Ade Wijaya Ramlan, Sp.An(K) dari Universitas Indonesia bahwa obat bius sendiri ditujukan untuk membuat mati rasa area tubuh tertentu hingga pasien tidak sadarkan diri. Hal ini memang bergantung pada jenis obat bius yang digunakan.
Dengan mengaplikasikan obat bius, dokter pun bisa lebih leluasa untuk melakukan tindak medis menggunakan peralatan tajam untuk membuka sebagian bagian tubuh tanpa menyakiti pasien.
Sayangnya, dengan kasus yang melibatkan Reynhard Sinaga sebagai predator kejahatan seksual, semakin menegaskan bahwa obat bius kini banyak disalahgunakan. Hal ini disebabkan oleh obat bius yang dijual bebas di pasaran sehingga membuka celah bagi sejumlah oknum untuk digunakan dengan tepat.
Menurut Dr. dr. Andi Ade Wijaya Ramlan, Sp.An(K) dari Universitas Indonesia setidaknya ada empat jenis obat bius yang kerap disalahgunakan. Berikut penjelasannya.
1. Liquid Sex
Obat bius asal Jerman ini seringkali digunakan oleh pasangan suami istri yang memiliki masalah hubungan seks dan menjadikan obat bius ini sebagai alat bantu. Formulanya yang cair, membuatnya mudah digunakan. Salah satu dengan mencampurkan ke dalam makanan atau minuman. Efeknya pun mampu memberikan kepuasan seksual bagi pasangan suami istri.
2. Chlorophyll
Berbeda dengan Liquid Sex, Chlorophyll memiliki bentuk semprot yang ampuh untuk melumpuhkan atau menenangkan syarat manusia. Sehingga penggunanya bisa tertidur hingga lima jam.
3. Chloroform
Obat bius yang satu ini memiliki bentuk cair. Dengan menghirup aroma cairan Chloroform, seseorang bisa langsung tidak sadarkan diri dalam beberapa jam. Cairan ini memiliki warna bening dan tidak berbau. Menjadikannya sebagai obat bius yang cukup kuat karena mampu bereaksi sangat cepat meski tidak memiliki bau.
4. Trivam Propofol
Trivan Propofol menjadi salah satu jenis anestesi yang bersifat total. Reaksinya akan membuat penggunanya merasa tenang, rileks, dan merasakan seluruh otot akan mengalami relaksasi. Tidak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa obat bius jenis ini sebagai obat perangsang perempuan. Dr. dr. Andi Ade Wijaya Ramlan, Sp.An(K) dari Universitas Indonesia pun menyatakan bahwa anggapan ini adalah salah besar. Obat bius ini bisa menyebabkan pernapasan dan jantung berhenti.
Simak video berikut ini
#GrowFearless with Fimela