Fimela.com, Jakarta Bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor tengah menerpa beberapa daerah di Indonesia. Beberapa selebriti pun ikut tergerak untuk memberikan bantuannya kepada para korban, seperti halnya Darius Sinathrya.
Darius memilih daerah Cigudeg, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor yang menderita bencana tanah longsor. Tercatat, sebanyak 776 rusak dan 4.146 warga mengungsi. Akibat bencana ini, sebanyak 11 desa terisolasi.
"Kemarin 4/1/2020 kami memulai perjalanan menuju salah satu lokasi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Cigudeg, Kabupaten Bogor, tepatnya di kecamatan Sukajaya," ujar Darius di laman Instagramnya, darius_sinathrya, baru-baru ini.
"Saya sebut salah satu, karena memang bencana pada tanggal 1 Januari ini terjadi begitu masif di banyak titik baik di Bogor maupun Lebak, Banten," imbuh Darius Sinathrya.
Bermandi Lumpur
Sebuah perjalanan yang tak mudah dilakukan oleh Darius Sinathrya bersama teman-teman artis seperti Fatir Muchtar dan Ibnu Jamil. Mereka menggunakan motor trail untuk menerabas medan yang sulit.
"Perjalanan tidak mudah, baru dua area longsor yang berhasil dibersihkan petugas, sukarelawan dan warga untuk membuka akses masuk semakin dekat dengan lokasi bencana. Namun, akses masuk ke ke desa Harkat Jaya dan desa2 lainnya di kecamatan Sukajaya masih tertutup material longsor," ujarnya.
"Beberapa komunitas motor trail sigap mencoba membantu mencari jalur alternatif yang memungkinkan untuk dilalui demi mengantar logistik untuk korban di desa2 yang masih terisolir," imbuuh Darius.
Mengerikan
Apa yang dilihat oleh Darius adalah pemandangan yang mengerikan. Ya, ia tak bisa membayangkan begitu banyak jalan desa yang tertimbun longsor atau putus sama sekali. Di sepanjang gugusan perbukitan di kawasan tersebut, baik puncak maupun tebingan terlihat kupasan tanah sisa longsor.
"Mengerikan! Kami menjadi salah satu komunitas yang mencoba merangsek masuk ke area desa Harkat Jaya dengan tujuan membawa bantuan logistik dan obat2an serta mencari informasi desa2 yang masih terisolir akibat jalan yang terputus," tutur suami Donna Agnesia.
"Sementara warga mencoba menuju posko bantuan untuk mengambil logistik dengan berjalan kaki selama kurang lebih 1-1,5 jam dengan kondisi jalan yang juga tidak mudah. Sore hari kami bersebelas dibantu 3 warga akhirnya berhasil menembus “jalan” setapak melalui Hutan Larangan dan Bukit Tajur," imbuhnya.
Masih Berjuang
Kedatangan Darius Sinathrya dan teman-temannya ini disambut baik oleh warga yang menjadi korban bencana alam tersebut. Mereka pun masih berusaha untuk memberikan bantuan semampu mungkin kepada masyarakat.
"Sambutan hangat warga Harkat Jaya meruntuhkan lelah kami, banyak informasi yang diperoleh dari percakapan hingga malam hari. Tadi pagi tersisa 5 orang anggota yang punya cukup waktu untuk bertahan dan melanjutkan rencana mencari akses alternatif menuju desa2 yang masih belum terjangkau bantuan," sambungnya.
"Banyaknya titik bencana jelas menjadi tantangan bagi petugas dan relawan di lokasi. Kami berhasil mencapai kampung Cipatat, Wates, Babakan Situ dan mencoba menembus desa Cibarani namun terkendala longsor yang menutup akses jalan," ucapnya.
Darius mengatakan bahwa melalui komunikasi dengan perangkat desa, warga, dan relawan, ia mendapatkan info bahwa desa Cibarani adalah salah satu yang terparah dan belum tersentuh bantuan apapun.