Melihat Mama Kembali Bahagia setelah Dilanda Duka adalah Hal Terindah

Endah Wijayanti diperbarui 03 Jan 2020, 17:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Punya momen yang tak terlupakan bersama ibu? Memiliki sosok ibu yang inspiratif dan memberi berbagai pengalaman berharga dalam hidup? Seorang ibu merupakan orang yang paling berjasa dan istimewa dalam hidup kita. Kita semua pasti memiliki kisah yang tak terlupakan dan paling berkesan bersama ibu. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam lomba dengan tema My Moment with Mom ini.

***

Oleh: Violetta - Jakarta

Ini adalah momen saat aku dan mama pertama kali ke luar negeri di tahun 2016, tepatnya ke Singapura. Saat itu aku dan anakku memenangkan kompetisi menyusun dan menulis cerita yang diadakan oleh suatu brand shampo anak-anak. Hadiahnya adalah jalan-jalan ke Universal Studio Singapore untuk empat anggota keluarga, karena aku single parent jadi aku mengajak adikku untuk ikut bersamaku, anakku, dan mama. Di Universal Studio Singapura inilah pertama kalinya mama mau ikut bermain naik wahana, padahal dulu biasanya mama kalau diajak pergi main sama cucu-cucunya paling hanya duduk di pinggir saja sambil menjaga tas atau barang-barang kami.

Momen mama naik wahana permainan ini adalah momen yang sangat berkesan untukku dan juga bagi saudara-saudaraku, karena sebelumnya mama telah melalui saat-saat berduka cita yang mendalam. Diawali pada tahun 2010, papaku dipanggil Allah secara mendadak sesaat seusai salat subuh di masjid. Hal ini menimbulkan kedukaan yang mendalam bagi mama.

Berbulan-bulan mama hanya mengurung diri di kamarnya, tidak nafsu makan bahkan sampai akhirnya sakit dan sering meracau ingin menyusul almarhum papaku. Aku, abangku, kedua adikku serta menantu-menantu mama hanya dapat menemani dan menjaga mama, memastikannya makan walau sedikit juga memijit kakinya sambil menemaninya ngobrol. Di saat kami merasa keadaan mama sudah mulai membaik, pada tahun 2013, tanteku (adik mama yang paling kecil) meninggal dunia karena sakit pecah pembuluh darah. Mamaku kembali terpuruk, karena sebagai kakak tertua semua adik-adiknya telah lebih dulu dipanggil Allah. Kesedihannya belum usai, tak lama pada tahun 2014, nenekku (orang tua mama yang tinggal satu-satunya) juga meninggal karena sakit. Mama semakin merasa bahwa semua orang tempatnya berbagi dan berkeluh kesah telah tiada.

 

2 dari 2 halaman

Bahagia Melihat Mama Bahagia

Bersama mama./Copyright Violetta

Kami, anak-anak dan cucunya juga merasa syok dengan musibah yang berturut-turut terjadi di keluarga kami, tapi kami selalu berusaha kuat dan menghibur mama dengan mengajaknya makan enak di restoran atau pergi wisata. Namun, mama hanya sekadar ikut saja dan jarang mau berpartisipasi dengan berbagai aktivitas yang kami lakukan, apalagi saat itu mama memang sering mudah lelah. Entah itu berenang, bermain di theme park atau ke kebun bintang bersama cucu-cucunya, mama hanya mau duduk saja di pinggir dan menjaga barang-barang. Mama sama sekali tak keberatan dengan hal itu walaupun berulang kali kami memaksanya untuk ikut bergabung mengikuti kegiatan kami.

Maka pada tahun 2016 itulah, saat aku mendapat kabar bahwa aku keluar sebagai pemenang kompetisi dan berhak atas hadiah jalan-jalan untuk empat orang, rasanya bangga dan luar biasa bahagia sekali bisa mengajak mama berangkat. Tanpa pikir panjang pun mama langsung mengiyakan ajakanku tersebut, apalagi semua fasilitas dan akomodasi sudah ditanggung oleh sponsor.

Senang sekali melihat mama yang mendadak menjadi begitu bersemangat menyiapkan keberangkatan ke Singapura, mulai dari baju-baju yang akan dipakai sampai membayangkan kegiatan yang akan dilakukannya di sana. Lebih terkejut lagi ternyata selama di sana mama begitu rileks, enjoy, begitu happy dan menikmati suasana. Aku bersyukur akhirnya mama dapat move on dari kesedihan dan perasaan berdukanya yang bertubi-tubi. Semoga mama selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan.

#GrowFearless with FIMELA