Fimela.com, Jakarta Pernyataan pedangdut Iis Dahlia yang membandingkan profesi suaminya, Satrio Dewandono dengan pengemudi ojek online (ojol) berbuntut panjang. Ibu dari Devano Danendra terancam diproses secara hukum lantaran pernyataannya tersebut.
Perwakilan pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) melalui Igun Wicaksono selaku presidium meminta pedangdut berkumis tipis itu untuk segera menjawab surat permintaan klarifikasi kedua yang diantarkan langsung oleh puluhan pengemudi ojol ke kediaman Iis Dahlia pada Jumat (27/12/2019) petang.
Ditengah hujan, tanpa bermaksud untuk membuat kegaduhan, mereka yang tergabung dalam Garda hanya meminta Iis Dahlia untuk segera merespon surat yang dikirimkan.
"Kita lagi mau anter surat, ada sekitar 50 temen-temen (ojol) yang ngawal. Kita ingin mengantarkan sepucuk surat, surat klarifikasi kedua," kata Igun Wicaksono pada awak media.
"Jadi kita pertama udah kirim surat, namun sampai kemarin batas waktunya 24 Desember nggak ada jawaban, artinya belum ada itikad baik dari mbak Iis. Ini yang kedua, kita berharap mbak Iis bisa menjawab surat klarifikasi ini," lanjutnya.
Abaikan Pernyataan di Instagram
Sedianya, Iis Dahlia sudah memberikan klarifikasi terkait kisruhnya dengan para pengemudi ojol terkait pernyataannya tersebut melalui laman instagramnya. Para pengemudi ojek pun mengaku sudah mengetahui hal tersebut.
Namun demikian, Igun Wicaksono mengatakan klarifikasi Iis Dahlia di laman instagramnya bukanlah hal yang mereka inginkan.
"Kita maunya bersurat, surat yang tertutup, jadi jawab aja karena kuasa hukum kita mengirimkan surat tertutup, jadi kita juga menginginkan mbak Iis Dahlia silahkan kirim surat tertutup. Kami menuntut itu," katanya.
Akan Tempuh Proses Hukum
Surat permintaan klarifikasi dari pihak Garda untuk Iis Dahlia sendiri sudah diserahkan dan diterima oleh kuasa hukum Iis Dahlia di kediaman sang biduan. Pihak Garda pun mengaku tak akan berhenti di sini dan mengancam akan menempuh proses hukum jika Iis Dahlia tak juga mengindahkan permintaan mereka.
"Kalau ini nggak dijawab juga mungkin akan ada surat lanjutan lagi, apakah bentuknya somasi, apakah langsung urusan hukum, biar nanti kuasa hukum kami yang selesaikan," pungkas Igun Wicaksono.