Berkat Dukungan Mama, Berat Badanku Turun 18 Kg

Endah Wijayanti diperbarui 27 Des 2019, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Punya momen yang tak terlupakan bersama ibu? Memiliki sosok ibu yang inspiratif dan memberi berbagai pengalaman berharga dalam hidup? Seorang ibu merupakan orang yang paling berjasa dan istimewa dalam hidup kita. Kita semua pasti memiliki kisah yang tak terlupakan dan paling berkesan bersama ibu. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam lomba dengan tema My Moment with Mom ini.

***

Oleh: Larasaty Aprillia - Jakarta

Tahun 2014, saya iseng mengikuti sebuah kompetisi penurunan berat badan. Saat itu yang ada dalam pikiran saya hanya seru-seruan saja. Ternyata setelah melewati beberapa seleksi, saya lolos menjadi finalis.

Sebagai langkah awal, kami menjalani serangkaian tes kesehatan. Setelah hasil tes keluar, kami dipertemukan dengan dokter. Saya didiagnosa memasuki obesitas tingkat II. Terpukul rasanya karena selama ini aku menyangka hanya dalam kategori overweight saja. Bukan hanya itu, tes darah menyatakan gula darah saya sudah di ambang batas tertinggi yang jika tidak segera diatasi maka akan menderita diabetes. Hal yang paling memukul karena saat itu usia saya masih 25 tahun. Gimana kalau sebelum umur 30 saya sudah divonis diabetes?

Tidak ada yang bisa saya pikirkan saat itu selain stress. Bersyukur pada saat setiap finalis didampingi dokter, ahli gizi dan juga psikolog yang bisa membantu dalam menjalankan serangkaian prosedur penurunan berat badan. Jujur, yang paling sulit adalah mengubah habit dan menjaga emosi.

Keberadaan dokter dan psikolog hanya seminggu sekali untuk pertemuan konsultasi. Bersyukur saat itu ada mama, orang yang setia mendampingi. Mulai dari masak resep makanan diet, belanja ke pasar sampai menenangkan saya yang kadang uring-uringan soal diet yang susah dan sering sekali ingin menyerah. Tapi mama tetap sabar dan tak pernah balik marah.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Mama adalah Penolong Terbesarku

Ilustrasi./copyright shutterstock

Sulit memang membayangkan bagaimana mama mempersiapkan semua kebutuhan khusus untuk saya. Masak dan belanja makanan yang berbeda dengan anggota keluarga lain. Bangun lebih pagi, tidur lebih malam dari biasanya karena dia tahu bahwa saya tidak mungkin sempat mempersiapkan itu semua dikarenakan saya kerja fulltime dan seringkali overtime. Semua itu berlangsung selama 12 minggu atau 3 bulan.

Setelah 12 minggu berlalu, berat badan saya yang awalnya adalah 82 kg berubah menjadi 64 kg atau turun sekitar 18 kg. Saat itu saya dinobatkan sebagai juara ke-3 kompetisi tersebut. Saat ada di panggung menerima gelar juara, saya melihat di antara penonton, mata mamalah yang paling berbinar dan tersenyum lebar. Rasanya ingin meluk mama pada saat itu juga, karena dialah yang berhasil mewujudkan mimpi saya.

Dulu jangankan untuk membayangkan turun 18 kg, turun 1-2 kg saja sulit rasanya. Mama, terima kasih untuk selalu jadi pendukung terbaik dan pendengar yang sabar. Terima kasih untuk semua usaha dan pengorbanan yang sama sekali tidak bisa aku balas.

#GrowFearless with FIMELA