Fimela.com, Jakarta Anak-anak memang seringkali membuat orangtua merasa jengkel dan marah. Tidak sedikit anak yang begitu nakal dan sulit untuk dinasehati. Senakal apapun anakmu Mom, usahakan agar tidak membiasakan diri membentak anak.
Melansir dari laman ibupedia.com, kebiasaan orangtua dalam membentak anak bisa menimbulkan efek samping atau bahaya tersendiri buat anak. Hal ini dapat memengaruhi kondisi psikis anak.
Nah, berikut beberapa bahaya jika orangtua sering membentak dan memarahai anak.
What's On Fimela
powered by
Bahaya Membentak Anak
Anak Makin Agresif
Anak yang terbiasa dinasehati dengan cara dibentak umumnya akan tumbuh dan berkembang jadi anak yang makin agresif. Anak yang terbiasa mendapat didikan keras dari orangtuanya akan terbentuk menjadi anak yang keras pula. Anak bisa makin nakal, sulit dikendalikan, sulit dinasehti, suka menyerang, memukul, mendorong, menggigit dan sejenisnya.
Anak Sulit Konsentrasi
Anak yang sering dibentak akan kesulitan konsentrasi. Anak ini juga akan sulit mengendalikan emosionalnya. Meski anak terlihat pendiam dan menyenangkan di rumah, didikan yang keras bisa membuat anak jadi pribadi yang keras pula di luar rumah sepertinya halnya di sekolah.
Menurunnya Rasa Percaya Diri Anak
Para ahli mengungkapkan jika anak-anak yang tumbuh dan berkembang di tengah keluarga keras akan mengalami penurunan rasa percaya diri. Anak ini akan merasa dirinya kurang berharga dan disayangi. Ini berbeda dengan anak yang diasuh dengan penuh cinta, kasih sayang dan kelembutan.
Cemas dan Takut Berlebih
Anak yang sering dibentak oleh orangtuanya akan mudah merasa cemas dan takut berlebih. Anak ini juga akan kesulitan menjalani pertemanan. Saat ada konflik, anak tidak berusaha mengatasi konflik tersebut melainkan justru lari dari konflik yang ada.
Itulah beberapa bahaya jika orangtua sering membentak anak. Agar anak terhindar dari bahaya di atas, usahakan agar tidak terlalu sering membentak anak. Semoga informasi ini bermanfaat.
#GrowFearless with FIMELA