Vaksinasi Menjadi Tindakan Pencegahan Risiko Wabah Hepatitis A di Masyarakat

Anisha Saktian Putri diperbarui 24 Des 2019, 12:00 WIB

ringkasan

  • Hepatitis A banyak ditemukan dalam kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan
  • Pencegahan yang efektif melalui vaksinasi

Fimela.com, Jakarta Pemerintah Kota Depok memberikan status penyebaran kasus virus Hepatitis A menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dari hasil identifikasi 262 kasus di Depok. Tidak hanya di Depok Hepatitis A juga telah menjangkiti masyarakat Pacitan, Jawa Timur, bahkan Bupati Jawa Timur telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 25 Juni 2019, dengan total kasus lebih dari 950 orang.

Sejak 3 tahun terakhir, dilaporkan kejadian Hepatitis A di Indonesia terus meningkat. Tahun 2016 sebanyak 126 kasus, tahun 2017 sebanyak 218 kasus, dan 568 pada tahun 2018. Untuk itu, pengetahuan masyarakat tentang Hepatitis A, upaya pencegahaan dan dampak yang diakibatkannya masih perlu ditingkatkan.

Dr. dr. Sukamto, Sp.PD, K-AI, Direktur Pelayanan Sekunder dan Unggulan, Rumah Sakit Universitas Indonesia, yang dalam hal ini juga mewakili PB PAPDI dan Humas dan Kelembagaan ILUNI UI mengatakan Hepatitis A banyak ditemukan dalam kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. 

“Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kualitas yang mendalam dari hygiene pribadi dan sanitasi lingkungan seperti, hygiene perorangan dan hygiene penjamah makanan yang rendah, lingkungan yang kumuh, kebersihan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Fimela, Selasa (24/12/2019).

Ia menambahkan tempat-tempat umum seperti rumah makan dan restoran yang kurang bersih serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat, dapat menyebabkan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis A ini mudah menular.

Penularannya dapat terjadi karena pencemaran air minum, makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar, sanitasi yang buruk, dan rendahi. Gejala yang ditimbulkan oleh seseorang yang terjangkit virus Hepatitis A bersifat akut, tidak memberikan ciri khas karena biasanya berupa demam, sakit kepala, mual dan muntah, bahkan dapat menyebabkan pembengkakan hati. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Pencegahan Hepatitis A

Kesehatan/unsplash hus naidoo

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan pengobatan yang baik berarti melaksanakan pencegahan yang baik pula. Kedua ungkapan ini berlaku juga untuk Hepatitis A, dimana kegiatan pencegahan lebih efisien dan tanpa risiko yang membahayakan. Pencegahannya melalui kebersihan lingkungan, terutama terhadap makanan dan minuman, melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan dengan vaksinasi.

Vaksinasi penting dilakukan untuk memberikan perlindungan diri dan mencegah penyebaran, serta salah satu bentuk pencegahan penyakit yang efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi, mulai dari anak, orang dewasa hingga orangtua.

“Selain mencegah masuknya virus Hepatitis A ke tubuh dengan memutus jalur penularan “fekal oral” dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi yang bisa kapan saja menyerang tubuh, vaksinasi penting dilakukan untuk memberikan perlindungan diri dan mencegah penyebaran. Vaksinasi Hepatitis A akan memberikan kekebalan spesifik terhadap virus Hepatitis A. Vaksin Hepatitis A dua dosis dengan jarak 6-12 bulan dapat memberikan perlindungan jangka panjang,” Ujar Dr. dr. Sukamto.

Tidak seorang pun perlu berisiko terkena Hepatitis A, karena sudah ada pencegahan yang efektif melalui vaksinasi, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum memahami hal ini. Kesimpulan tersebut didukung oleh data Riskesdas Kementerian Kesehatan 2018, yang menunjukkan prevelansi atas diagnosis terhadap beberapa penyakit kritis di Indonesia terus meningkat.

#Growfearless with Fimela