Fimela.com, Jakarta Festival musik Hammersonic siap kembali digelar di tahun 2020 mendatang. Setelah absen di tahun 2019, gelaran tahun depan akan jadi persembahan yang lebih maksimal dan memberi kesegaran tersendiri.
Mengusung tema 'Rise of the Empire', Hammersonic yang akan dilaksanakan 27 dan 28 Maret 2020 ini siap menggoda dengan deretan lineupnya. Penantian selama setahun lebih akan terbayar dengan konsep baru serta para headliner yang dulu terdengar mustahil didatangkan.
"Kami ingin kasih sesuatu yang beda, statement kalau kami masih yang terbesar di Southeast Asia. Kenapa tahun ini nggak ada karena kejenuhan dan persiapan untuk sesuatu yang baru 'Rise of the Empire'," ujar Ravel Junardy, CEO Hammersonic di Hard Rock Cafe Sudirman, Jakarta Selatan (19/12).
What's On Fimela
powered by
Hadirkan Sentuhan Baru
Hammersonic telah identik dengan musik-musik hardcore, death metal atau trash. Namun di Hammersonic 2020 akan ada sentuhan lain, yakni genre emo yang juga memiliki massa cukup besar di Indonesia.
Mewakili skena emo akan hadir Killing Me Inside Reunion yang diwakili Sansan. Ia mengaku sangat antusias dengan gelaran tahun depan, sampai-sampai sudah membeli tiket meski ia akan jadi pengisi acara.
"Sansan udah beli presale ternyata baru tau kalo Killing Me Reunion jadi pengisi acara di Hammersonic. Yang membedakan ngga semua metal main di Hammersonnic kali ini, ada modern hardcore dan salah satunya Killing Me Inside Reunion yang bergenre emo," lanjut Ravel.
Slipknot dan Testament
Slipknot dan Testament sendiri jadi highlight utama yang menjadi magnet di Hammersonic 2020. Dengan beberapa nama besar yang masuk dala lineup, nyatanya penyelenggara tak terlalu repot menangani riders.
"Ngobrol sama manager Slipknot dari 2017 dan terakhir di 2018 setelah In Flames mau buat knot fest di indonesia, kenapa ngga slipknot nya aja yang main di Hammersonic dan akhirnya mereka dealing untuk main di Hammersonic 2020," ujar sang CEO.
"Audio dari Sumberia, properti bawa sendiri. Dan semua band nggak ada yang aneh untuk ridersnya. Perubahan konsep kali ini mengurangi band lokalnya karna pengen lebih pilih yang terbaik dari band lokalnya," pungkasnya.