Interaksi Sosial Sebanyak Ini yang Sehat Menurut Penelitian

Febi Anindya Kirana diperbarui 22 Des 2019, 14:10 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagai makhluk sosial, manusia memang membutuhkan interaksi soisl dengan manusia lain. Selain membangun kehidupan dengan menambah kenalan, interaksi sosial secara langsung terutama penting dalam menjaga kesehatan mental karena penelitian membuktikan bahwa merasa kesepian akan meningkatkan risiko kematian.

Namun sebenarnya seberapa banyak interaksi sosial yang dibutuhkan setiap orang sehingga mendaoatkan manfaat kesehatan yang sesuai, karena interaksi sosial berlebihan ternyata juga memberi dampak kesehatan yang justru tak menyenangkan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Human Communication Research menemukan bahwa terlepas dari kebutuhan setiap orang menjalin hubungan sosial yang baik, setiap orang juga harus menemukan kedamaian dan kepuasan dalam kegiatan menyendiri.

2 dari 2 halaman

Orang harus bisa menikmati waktunya saat sendirian

Photo by Matheus Ferrero on Unsplash

Penelitian yang melibatkan 400 orang ini menemukan adanya "bioma sosial" yang sehat dan tidak sehat. Bioma yang sehat terdiri dari interaksi yang berkualitas. Orang dengan bioma sehat memiliki banyak pilihan tentang bagaimana dan kapan mereka berinteraksi. Mereka menghabiskan waktu 66% berkomunikasi dengan teman dekat dan keluarga.

Mereka yang memiliki frekuensi interaksi sosial tinggi tidak akan merasa kesepian. Tapi percakapan yang kurang bermakna juga bisa menimbulkan kelelahan karena mereka sering kali harus memasang wajah yang bukan dirinya sendiri.

Jadi intinya, lakukan segalanya secara seimbang karena segalanya yang berlebihan tidaklah baik, tidak terkecuali interaksi atau hubungan sosial dengan orang sekitar.

#GrowFearless with FIMELA