Fimela.com, Jakarta Selain menyikat gigi, umumnya orang akan menjaga kesehatan gigi dan mulutnya di rumah dengan cara berkumur dengan obat kumur, atau mungkin menggunakan benang gigi. Benang gigi memang difungsikan sebagai alat bantu membersihkan sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi ketika sikat gigi tak bisa menjangkaunya.
Namun tahukah, bahwa ternyata penggunaan benang gigi (dental floss) kemungkinan besar sebenarnya tidak diperlukan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Exposure Science and Environmental Epidemiology, menemukan bahwa penggunaan benang gigi dapat meningkatkan risiko meningkatkan jumlah bahan kimia beracun di dalam tubuh.
Penelitian yang dilakukan terhadap 178 perempuan ini menemukan adanya bahan kimia polyfluoroalkyl (PFAS) dari benang gigi yang bersifat racun dan berhubungan dengan implikasi kesehatan seperti penurunan kesuburan, kolestrol, penyakit tiroid hingga kanker testis.
What's On Fimela
powered by
Benang Gigi Berpotensi Racun
Pernyataan dari US Departments of Health and Human Services and Agriculture juga mengungkapkan bahwa sebenarnya kita tak benar-benar butuh benang gigi. Padahal benang gigi selama ini dipercaya dapat membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi yang tak bisa jangkau sikat gigi.
Benang gigi bahkan diklaim berperan penting mencegah plak gigi dan gigi berlubang karena aktivitas bakteri di sela-sela gigi akibat gigi kurang bersih. Sayangnya, ternyata pernyataan tersebut belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
Ada pun penelitian mengenai manfaat benang gigi dilakukan dalam skala kecil dengan partisipan tak lebih dari 25 orang dan hanya dilakukan dalam waktu sebentar. Hal ini pun tak terlepas dari pendanaan dari produsen dental floss, sehingga penelitian dikhawatirkan memberikan hasil yang tidak obyektif.
Jadi, agar lebih aman, sepertinya akan lebih baik jika merawat gigi dengan sikat gigi rutin dua kali sekali sehari dan berkumur dengan obat kumur saja ya Sahabat Fimela.
#GrowFearless with FIMELA