Fimela.com, Jakarta Siklus menstruasi menjadi salah satu siklus yang akan dialami perempuan setidaknya setiap satu bulan sekali. Menstruasi adalah momen di mana miss V mengeluarkan darah kotor yang berasal dari rahim karena tidak adanya pembuahan.
Saat mendapati siklus menstruasi, setiap perempuan harus pandai-pandai memilih pembalut yang nyaman agar darah yang keluar tidak tembus ke pakaian. Saat ini, kita tak hanya bisa memakai pembalut ketika menstruasi. Kita bisa memakai tampon dan cangkir menstruasi demi mencegah darah tembus ke pakaian.
Tampon dan Aturan Penggunaannya
Tampon adakah massa silinder yang berfungsi sebagai alat serap. Tampon umum digunakan perempuan sebagai alat serap darah saat menstruasi atau haid. Tampon digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam miss V perempuan untuk menyerap alirah darah menstruasi.
Bagi sebagian perempuan, tampon dinilai sebagai alat serap darah menstruasi yang sangat praktis. Namun, melansir dari laman Liputan6.com, para ahli menyarankan agar tampon tidak digunakan secara sembarangan. Tampon tidak disarankan digunakan perempuan yang belum menikah jika ia khawatir penggunaan tampon bisa merobek selaput dara.
Mengutip dari laman instyle.com, Sherry Rose, MD, seorang ahli kesehatan reproduksi mengatakan, "Meski tampon adalah benda yang steril, kita tetap harus hati-hati saat menggunakannya. Sebagai benda yang ditempatkan di area sensitif tubuh, jangan menggunakan tampon terlalu lama."
Memakai tampon sebaiknya dilakukan selama 4 sampai 8 jam. Penggunakan tampon selama lebih dari 8 jam dikhawatirkan bisa bikin miss V terserang infeksi. Penggunaan tampon terlalu lama juga bisa bikin miss V bau tak sedap, lecet hingga bakteri berkembang biak.
Rose mengatakan, "Jika keseimbangan vagina terganggu oleh tampon karena penggunaannya yang terlalu kama, ini bisa memicu infeksi dan berbagai masalah. Apalagi jika tampon berisi darah menstruasi yang cukup banyak."
#GrowFearless with FIMELA