Alasan Perempuan Perlu Memiliki Asuransi Kesehatan

Anisha Saktian Putri diperbarui 21 Des 2019, 10:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sejatinya setiap orang perlu memiliki asuransi jiwa dan kesehatan. Dengan memiliki asuransi, kita telah melindungi finansial keluarga dari risiko kekurangan dana seandainya harus mendapatkan perawatan medis.

Khususnya bagi perempuan Indonesia, berkarir atau tidak, perempuan perlu memiliki asuransi karena ada beberapa risiko khusus yang terjadi pada perempuan. Perlindungan yang diperlukan terutama asuransi kesehatan karena secara anatomi tubuh perempuan berbeda dengan pria yang dapat membuat tubuh perempuan lebih rentan mengalami sakit kronis, seperti proses kehamilan, melahirkan, risiko kanker serviks, kanker payudara, dan masalah hormon.

Asuransi juga berguna untuk menjaga kestabilan keuangan bila terjadi kecelakaan yang menyebabkan seseorang tidak lagi mampu mencari nafkah atau kehilangan mata pencaharian akibat cacat atau meninggal dunia. Mengingat risiko kehidupan tidak bisa kita hindari maka dengan memiliki asuransi, kita dapat memperkecil kerugian yang berpotensi terjadi di masa depan.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Perempuan dan Asuransi Kesehatan

ilustrasi perempuan bekerja/Photo by Brooke Cagle on Unsplash

Saat memutuskan ingin membeli asuransi, bisa jadi kita bingung dalam menentukan pilihan karena kurangnya pengetahuan tentang asuransi sehingga bisa jadi produk yang kita beli cenderung kurang tepat atau justru menunda membelinya hingga tanpa terasa usia sudah bertambah dan risiko pun meningkat.

Executive Vice President Agency Sequis Helen Yosefa, CFP dari Rising Star Mega Agency mengatakan sangat penting bagi perempuan untuk memiliki asuransi kesehatan karena dengan asuransi kesehatan berarti menjaga finansial keluarga karena ketika harus menjalani rawat inap.

"Tertanggung bisa mendapatkan perawatan yang berkualitas di rumah sakit setelah dirujuk rawat inap oleh dokter yang merawat secara tertulis sehubungan dengan penyakit yang diderita," ujarnya dalam siaran yang diterima Fimela.com

Setelah mendapatkan rujukan, perusahaan asuransi akan menanggung biaya perawatan dengan cara nontunai (cashless) atau penggantian pembayaran (reimburse) sesuai yang tercantum dalam buku polis nasabah.

Dengan memiliki asuransi kesehatan maka pasien dan keluarga dapat fokus pada upaya penyembuhan tanpa dibebani dengan kekhawatiran akan biaya pengobatan karena kita tidak dapat memprediksi berapa biaya tagihan rumah sakit yang diperlukan.

Demikian juga soal rincian biaya, ini harus diperhitungkan pasien pada waktu mendapatkan perawatan medis, yaitu biaya kamar, biaya kunjungan dokter, obat-obatan, terapi, dan masih banyak biaya lainnya.

Selain memiliki asuransi kesehatan, Helen juga menyarankan agar perempuan Indonesia memiliki asuransi penyakit kritis (critical illness). Asuransi penyakit kritis ideal untuk individu yang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengidap penyakit kritis dan dapat mengidentifikasi risiko dan biaya yang terkait dengan penyakit tersebut.

Asuransi penyakit kritis adalah produk asuransi yang memberikan sejumlah santunan dalam bentuk manfaat Uang Pertanggungan (UP) ketika Tertanggung mengalami penyakit kritis.

"UP dapat diberikan satu kali, sekaligus, atau dua kali setelah didiagnosis mengalami penyakit kritis sesuai perjanjian yang tercantum dalam buku polis. UP dari asuransi penyakit kritis dapat digunakan untuk biaya income replacement atau biaya untuk perawatan lain yang belum ditanggung dalam asuransi kesehatan sehingga sangat tepat jika perempuan Indonesia melengkapi diri dengan asuransi penyakit kritis,” ujar Helen.

#GrowfearlesswithFimela