Waspada, Kandungan Produk Pelurus Rambut Mampu Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Karla Farhana diperbarui 18 Des 2019, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Ada begitu banyak hal yang berhubungan langsung dengan kanker payudara. Dari minuman keras, merokok, faktor keturunan, hingga e-cigarettes. Namun, mungkin sahabat Fimela tidak pernah menyangka kalau produk perawatan rambutmu bisa saja memiliki kandungan tertentu yang mampu meningkatkan risiko timbulnya kanker payudara. 

Sebuah studi baru yang diterbitkan the International Journal of Cancer dan didanai National Institute of Health menunjukkan kalau perempuan yang mengecat rambutnya secara permanen dan bahan kimiawi yang ada pada obat pelurus rambut kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, dibandingkan dengan perempuan lain yang tidak menggunakan produk-produk sejenis. 

Bahkan, Shape.com melaporkan, para peneliti juga menemukan kalau obat pelurus rambut berbahan kimiawi seperti keratin treatments, mampu meningkatkan risiko terkena penyakit ganas tersebut sebanyak 18%. Angka risiko ini 30% lebih tinggi bagi perempuan yang menggunakan atau menjalani treatment pelurusan rambut kimiawi setiap 5-8 minggu sekali. 

Namun, para peneliti juga memberikan catatan. Semua perempuan yang berisiko tinggi ini juga memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarganya. Lantas, perlukah khawatir akan risiko yang cukup besar ini?

2 dari 2 halaman

Fokus pada Hidup Sehat

Shaga hadirkan treadmill dan exercise bike untuk jalani hidup sehat di rumah (Foto: Shaga)

Menurut Direktur Survivorship Program di NYU Langone's Perlmutter Cancer Center, Marleen Meyers, M.D., produk yang mengalami kontak dengan lingkungan memang bisa saja meningkatkan risiko timbulnya kanker. Bahkan, pada dasarnya menggunakan produk yang mengandung bahan kimia karsinogenik juga jelas dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut. 

"Cat rambut, mengandung banyak bahan kimiawi, jadi mungkin kamu ingin memeriksa sendiri pada produk cat rambut atau pelurus rambut di rumah. Kamu bisa menggunakan acuan dari Environmental Working Group's Skin Deep database atau Cosmeticsinfo.org," katanya. 

Jika memang tidak ingin mengambil risiko yang tinggi, menurut Meyers, lebih baik tidak menggunakan produk-produk berbahan kimiawi yang jenisnya karsinogenik. Atau, lebih fokus pada menjalani hidup yang sehat dan mencegah sel kanker tumbuh dengan cara yang lebih sehat. 

 

#Groowfearless with FIMELA