Ibu Kandung dan Mama Mertua Membentukku Jadi Perempuan Tangguh

Endah Wijayanti diperbarui 12 Des 2019, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Punya momen yang tak terlupakan bersama ibu? Memiliki sosok ibu yang inspiratif dan memberi berbagai pengalaman berharga dalam hidup? Seorang ibu merupakan orang yang paling berjasa dan istimewa dalam hidup kita. Kita semua pasti memiliki kisah yang tak terlupakan dan paling berkesan bersama ibu. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam lomba dengan tema My Moment with Mom ini.

***

Oleh: Annisa Nurrahmah - Cimahi

Ada momen yang tak bisa aku tinggalkan bernama Hari Ibu. Setiap tanggal itulah aku selalu berusaha memberikan sesuatu yang spesial untuk dua ibuku. Sedangkan doa untuk kebaikannya selalu aku sematkan sesusai salat.

Sejak menikah aku memiliki dua ibu. Ibu, orang yang telah melahirkanku, serta Mamah, orang yang melahirkan suamiku. Mamah adalah mertuaku, yang sudah kuanggap ibu sendiri. Bagaimanapun ia adalah perempuan yang telah merawat dan mendidik suamiku dengan sepenuh hati. Aku tak pernah membedakan keduanya, Ibu dan Mamah adalah dua wanita hebat, tangguh, dan kuat menjalani perjalanan hidupnya.

Keduanya memiliki beberapa kesamaan, yaitu sama-sama senang bercerita, ramah serta senang berbagi pada siapa pun dan seorang wanita karir. Ibuku seorang pegawai negeri di kantor keuangan, sedangkan Mamah seorang guru SD. Meski bekerja, keduanya tetap menjalankan peran sebagai istri dan ibu dengan baik. Dapat dibayangkan bagaimana mereka dengan setumpuk tugas pekerjaan tetap harus mengurus anak dan keperluan rumah tangga. Wanita dianugerahi kemampuan dan kekuatan untuk melakukan itu semua dengan ikhlas.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Bersyukur Memiliki Dua Ibu

Ilustrasi./copyright shutterstock

Ada beberapa perbedaan pada Ibu dan Mamah. Perbedaan itulah yang membuatku banyak bersyukur, karena dapat mempelajari banyak hal dari keduanya. Dari Ibu, aku banyak belajar mengenai kesederhanaan dan cara mendidik anak. Khususnya mengenai pendidikan agama dan ekspektasi pada anak. Bisa dibilang saat kecil dulu, aku tak pernah dimarahi. Bahkan jika secara akademik banyak memiliki nilai yang kurang memuaskan, Ibu tak pernah menunjukkan kekecewaan. Ibu hanya memintaku belajar lebih giat, dan lebih mendorongku di bidang lainnya yang menonjol dan kuminati, tak pernah memaksa. Saat ini aku tahu, beliau mengajarkan agar senantiasa berusaha, memohon bimbingan Allah dengan berdoa dan ikhtiar sebaik-baiknya. Selanjutnya untuk hasil serahkan pada Allah. Aku dididik untuk yakin pada ketentuan-Nya dan senantiasa taat pada perintah-Nya.

Sedangkan Mamah, wanita yang kukenal selama 8 tahun pernikahan juga mendidikku untuk menjadi ibu yang mengasuh anak-anak dengan telaten, serta cekatan dalam mengurus rumah tangga. Aku pernah melewati satu tahun tinggal bersama Mamah dalam satu rumah. Pastinya timbul konflik, namun di balik itu semua begitu banyak hikmah yang dapat kupetik. Aku belajar menjadi ibu yang cekatan dan berusaha mengenal berbagai jenis masakan berbumbu. Ya, bisa dibilang pengalaman memasakku biasa saja. Berada di dapur yang sama dengan Mamah membuatku sedikit demi sedikit mencoba berbagai resep masakan. Seorang ibu sebaiknya pandai memasak agar dapat menyediakan makanan halal dan baik bagi keluarganya.

Jika ada anak yang tak bersahabat dengan ibu kandungnya, atau menantu yang tidak cocok dengan mertuanya, ketahuilah bahwa kedua ibu yang Allah anugerahkan tersebut adalah wanita terbaik. Mereka telah dipilihkan untuk kita agar kita dapat belajar darinya. Tak lupa agar senantiasa berbakti pada keduanya, ingatlah pengorbanannya, dan apa yang kita berikan tak akan dapat menggantikan semuanya. Untuk keduanya, Ibu dan Mamah, kusematkan doa, semoga Allah senantiasa memberikan berkah, mengampuni seluruh dosa dan selalu berada dalam lindungan-Nya.

#GrowFearless with FIMELA