“Dengan rasa duka kami harus mengumumkan salah satu artis besar kita yang terbesar dan sangat dicintai telah tiada,” ungkap keluarga Marie Fredriksson, dilansir theguardian.com, Selasa (10/12/2019). (FOTO: Bambang E Ros/Fimela.com)
Sebelum meninggal dunia, Marie memang sudah mengidap sakit tumor otak yang cukup lama. Bahkan ia diberi peluang 25 persen untuk bertahan hidup. Vokalis Roxette ini pun masih bertahan dan mampu tampil di panggung hingga tahun 2016. (FOTO: Bambang E Ros/Fimela.com)
Perempuan kelahiran Swedia tahun 1958 ini tertarik terhadap musik sejak remaja hingga di usia 17 tahun Marie mendaftar di sekolah musik Svalov Municipality. Ia juga sudah sukses di negara asalnya, Swedia, sebelum membentuk Roxette. (FOTO: Bambang E Ros/Fimela.com)
Seperti dilaporkan The Guardian, Marie pernaha mendapat komentar dari kritikus asal Swedia yang menyebutkan Roxette tidak akan berhasil. Namun Marie dan Gessle membuktikan bahwa Roxette terus bersinar. (FOTO: Bambang E Ros/Fimela.com)
Tahun 1980-1990an, Roxette kian bersinar. Begitu juga dengan Marie yang terkenal memiliki suara yang kuat dan performan yang dinamis saat di panggung. Penjualan albumnya laris manis dan ludes terjual dari 50.000 sampai 200.000 kopi. (FOTO: Bambang E Ros/Fimela.com)
Tiga single Roxette, ‘Listen to Your Heart’, ‘Joyride’, dan ‘It Must Have Been Love’ menduduki puncak tangga lagu dalam dua tahun. Bahkan ‘It Must Have Been Love’ menjadi soundtrack film Pretty Woman yang dibintangi Julia Roberts dan Richard Gere. (FOTO: Bambang E Ros/Fimela.com)
Kini nama Marie Fredriksson tinggal kenangan. Di usia 61 tahun, perempuan yang cukup legendaris ini telah pergi untuk selamanya. (FOTO: Bambang E Ros/Fimela.com)