Fimela.com, Jakarta Black Friday bukan sekedar kiasan yang menandakan datangnya promo dan diskon menarik. Tahukah kamu bahwa Black Friday sebenarnya memiliki kisah yang cukup kelam di baliknya?
Ketika hari diawali dengan hitam atau istilah "black" berarti hari tersebut sangat buruk dan Black Friday memiliki konotasi serupa. Penggunaan istilah Black Friday yang pertama kali adalah di tahun 1869.
Itu adalah hari anjloknya harga emas yang menyebabkan bangkrutnya pasar dan dampaknya dirasakan oleh ekonomi Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Penyebutan Black Friday yang pertama terjadi sekitar tahun 1950 atau 1960-an di Philadelphia, dilakukan oleh polisi lalu lintas yang merasa takut di hari itu, seperti dilansir dari huffpost.com, Minggu (8/12/2019).
What's On Fimela
powered by
Mengetahui Sejarah Kelam di Balik Nama Black Friday
Departemen Kepolisian Philadelphia menggunakan istilah Black Friday untuk menggambarkan kemacetan lalu lintas dan kerumunan yang ramai di toko-toko ritel pusat kota. Selama bertahun-tahun, kerumunan dan hiruk pikuk orang-orang yang bersaing mendapatkan barang diskon telah mengakibatkan kekerasan dan cidera, bahkan kematian.
Selain itu, Black Friday ditandai dengan maraknya ketidakhadiran orang-orang untuk bekerja di hari tersebut. Tidak heran jika banyak orang tidak menyukai Black Friday dalam arti yang sesungguhnya.
Mengetahui Sejarah Kelam di Balik Nama Black Friday
Black Friday telah memiliki banyak arti baru dari waktu ke waktu. Di awal tahun 1961, para profesional berusaha mengubah persepsi publik tentang Black Friday, menjadikannya sebagai Big Friday.
Sayangnya, Big Friday tidak bertahan, namun banyak orang tidak lagi peduli. Black Friday saat ini digunakan sebagai istilah momen mendapatkan barang diskon, apakah kamu juga berbelanja banyak di Black Friday tahun ini?
Saksikan video menarik setelah ini
#GrowFearless with FIMELA