Ini Alasan Stres Berkepanjangan Rentan Membuat Tubuh Gemuk

Febi Anindya Kirana diperbarui 05 Des 2019, 16:12 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagi beberapa orang, stres membuat mereka kurus, tapi untuk beberapa lainnya, stres justru membuat gemuk. Orang jarang menyadari bahwa ternyata mengalami stres berkepanjangan bisa memicu kegemukan.

Seperti yang sudah diketahui secara umum, kesehatan mental berkaitan erat dengan kesehatan fisik, jadi sebenarnya tidak mengherankan jika kegemukan dapat dipicu dari kesehatan mental yang menurun, salah satunya stres.

Namun orang sering tak tahu, bagaimana bisa stres bisa membuat gemuk. Kita memang tak akan menyadarinya di awal, tapi tubuh akan merespons stres dengan cara meningkatkan hormon kortisol (hormon stres).

2 dari 2 halaman

Stres Melambatkan Metabolisme dan Meningkatkan Nafsu Makan

ilustrasi stres pekerjaan/copyright By TORWAISTUDIO (Shutterstock)

Hormon kortisol yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal akan meningkatkan respon terhadap kewaspadaan dan kekhawatiran. Sayangnya, hormon stres juga menstimulus atau meningkatkan nafsu makan sehingga tubuh merasa ingin makan lebih banyak. Inilah sebabnya mengapa banyak orang yang stres mengalihkan rasa stresnya dengan mencari makanan yang mampu menenangkan.

Bukan hanya itu, sebuah penelitian tahun 2015 yang diterbitkan dalam PubMed Central, Biol Psychiatry menyebutkan bahwa metabolisme tubuh jadi lebih lambat ketika di bawah tekanan. 

Penelitian tersebut menemukan bahwa para perempuan yang mengalami stres membakar kalori lebih sedikit dalam 24 jam dibanding perempuan yang tidak stres.

Jadi, bisa dibilang stres bukan hanya mampu meningkatkan nafsu makan tapi juga memperlambat metabolisme dalam membakar kalori. Kombinasi yang sangat masuk akal sehingga bisa menaikkan berat badan.

#GrowFearless with FIMELA