Ini Alasan Ilmiah Mengapa Kita Tertarik dan Jatuh Cinta pada Orang Tertentu

Febi Anindya Kirana diperbarui 02 Des 2019, 19:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang memiliki kriteria yang berbeda-beda mengenai seseorang yang disukai. Meski terjadi secara alami, namun pernahkah kamu mempertanyakan mengapa seseorang bisa tertarik atau jatuh cinta pada orang tertentu? Mengapa si A harus suka sama si B bukan si C?

Tidak mengejutkan, sebenarnya hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Semua itu karena pengaruh sistem limbik, bagian primitif otak yang bertanggung jawab untuk mengatur fungsi-fungsi penting seperti kelaparan dan bahkan rasa suka terhadap seseorang.

Ketika bertemu pasangan yang dianggap potensial, bagian otak yang disebut hipotalamus memacu pelepasan neurotransmiter, semacam hormon dopamin dan serotonin sehingga menyebabkan sensasi ketertarikan fisik atau bahkan cinta.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Ketertarikan Diatur oleh Sistem Limbik Otak

ilustrasi pasangan bahagia/copyright By gowithstock (Shutterstock)

Seperti dikatakan antropolog biologi sekaligus peneliti senior di The Kinsey Institute, Helen Fisher, Ph.D., dalam Mind and Body Green, bahwa seringkali orang membentuk kesan pertama pada seseorang di tiga menit pertama saat memandangnya. Di saat itulah otak memproses banyak hal dan menentukan tingkat ketertarikan.

Umumnya, orang cenderung tertarik dengan orang mirip dengan dirinya sendiri atau orang-orang yang mirip dan familiar dalam hidupnya seperti orangtua, kakak, atau mantan pasangan. Secara bawah sadar, hormon diaktifkan karena orang tersebut mirip atau terasa telah dikenal lama.

Jadi, sebenarnya tidak mengejutkan jika setiap orang memiliki ketertarikan pada orang yang berbeda-beda, Sahabat Fimela. Bisa saja pasanganmu saat ini mirip denganmu atau mengingatkanmu akan orang terdekatmu.

#GrowFearless with FIMELA