Fimela.com, Jakarta Memiliki sosok pahlawan yang sangat berjasa dalam hidupmu? Punya pengalaman titik balik dalam hidup yang dipengaruhi oleh seseorang? Masing-masing dari kita pasti punya pengalaman tak terlupakan tentang pengaruh seseorang dalam hidup kita. Seperti pengalaman Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My Hero, My Inspiration ini.
***
Oleh: Yustin Azzahra - Bogor
Ambisiku bergelut dengan rasa malas kala itu. Seorang temanku mengajak aku mengikuti pelatihan customer service. Kebetulan aku memiliki banyak waktu luang karena sudah semester tujuh dan mata kuliah yang tersisa hanya satu tetapi aku terkena sindrom yang hits di kalangan remaja yaitu “mager”. Temanku mencoba merayu dengan kata-kata meyakinkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. Pada akhirnya aku mengiyakan. Itu adalah kilas balik diriku sebelum mengikuti pelatihan. Tak terasa sekarang banyak perubahan yang terjadi dalam diriku.
Semua itu berkat guru pelatihanku yang membuat aku terkagum-kagum dengan sosoknya. Beliau adalah perempuan hebat yang selalu membuat hatiku terenyuh ingin berubah memperbaiki diri. Pelatihan yang aku kira hanya berfokus pada bagaimana menjadi seorang pegawai customer service yang kompeten ternyata diberikan pembelajaran yang lebih dari itu.
Sebut saja Bu Pus, wanita yang hampir menginjak kepala lima tapi semangatnya bergelora seperti anak muda. Beliau adalah pemberdaya perempuan. Banyak perempuan yang telah terbangun dari angannya sehingga dapat hidup untuk meraih mimpinya berkat kesabaran Bu Pus untuk melatih dan mengubah mindset yang dapat menghalangi kemajuan perempuan. Tidak hanya itu, faktor kesehatan selalu menjadi topik yang tak pernah terlewatkan setiap harinya.
Beliau sering sekali mengingatkan bahwa hidup sehat itu mudah sekali diterapkan. Sehat itu di dapat tidak hanya dari makanan sehat dan olahraga tetapi juga dari pikiran yang positif. Sayur dan buah adalah makanan yang selalu beliau ingatkan untuk dikonsumsi setiap hari. Beliau memiliki kebun mini di rooftop rumahnya yang mana semua sayuran yang beliau tanam menggunakan pupuk organik yang berasal dari sampah rumah tangga.
Beliau adalah perempuan yang sangat menginspirasi saya dan membawa banyak perubahan dalam hidup saya. Satu pesan yang saya ingat darinya adalah, “Kalian adalah calon-calon pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk membangun kompetensi diri yang pada akhirnya dapat membangun Indonesia menjadi lebih baik.” Senang sekali diberikan kesempatan untuk bertemu dengannya. Pada Hari Guru tahun ini saya ingin membuat puisi untuknya.
What's On Fimela
powered by
Puisi Untukmu
Berikut saya lampirkan puisi untuk Bu Pus:
Sungguh rencana Tuhan tidak pernah gagal padahal baru saja mengkhayal
Dipertemukan guru yang pandai membidik membuat bulu bergidik
Nasihatnya tak pernah lewat barang sekelibat
Tuturnya manis bagai porselen yang dipernis
Kharismanya syahdu menjadi candu
Membuat siapapun terperangah mencari asal suara mengarah
Raut pendidikan menjadi hal yang dirisaukan
Sebab rasa acuh dari sang pemeran utama menganga meneteskan keluh
Ambil andil dalam perubahan adalah keputusan yang tak bisa digadaikan
Membangun wajah baru pendidikan sedang santer diramu
Agar tak menohok pahit dan Indonesia dapat bangkit
Pilar kesehatan selalu digaungkan agar kelak tak meraung kesakitan
Soal kegagapan perempuan untuk sejahtera pun cekatan ditepis
Digamblangkannya duduk perempuan yang tidak elok meringis
Merintis dari yang hanya bisa menggigit jari sampai dapat berdikari
Adalah fatwa yang lahir dari realita
“Kita hidup harus membawa berkah untuk orang banyak.”
Sungguh mulia hatimu Ibu
Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu
Sungguh rencana Tuhan tidak pernah gagal padahal baru saja mengkhayal
Dipertemukan guru yang pandai membidik membuat bulu bergidik
Nasihatnya tak pernah lewat barang sekelibat
Tuturnya manis bagai porselen yang dipernis
Kharismanya syahdu menjadi candu
Membuat siapapun terperangah mencari asal suara mengarah
Raut pendidikan menjadi hal yang dirisaukan
Sebab rasa acuh dari sang pemeran utama menganga meneteskan keluh
Ambil andil dalam perubahan adalah keputusan yang tak bisa digadaikan
Membangun wajah baru pendidikan sedang santer diramu
Agar tak menohok pahit dan Indonesia dapat bangkit
Pilar kesehatan selalu digaungkan agar kelak tak meraung kesakitan
Soal kegagapan perempuan untuk sejahtera pun cekatan ditepis
Digamblangkannya duduk perempuan yang tidak elok meringis
Merintis dari yang hanya bisa menggigit jari sampai dapat berdikari
Adalah fatwa yang lahir dari realita
“Kita hidup harus membawa berkah untuk orang banyak."
Sungguh mulia hatimu Ibu
Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu
#GrowFearless with FIMELA