Nasihat Ibu Membuatku Mampu Berdiri Hingga Sekarang

Endah Wijayanti diperbarui 28 Nov 2019, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Memiliki sosok pahlawan yang sangat berjasa dalam hidupmu? Punya pengalaman titik balik dalam hidup yang dipengaruhi oleh seseorang? Masing-masing dari kita pasti punya pengalaman tak terlupakan tentang pengaruh seseorang dalam hidup kita. Seperti pengalaman Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My Hero, My Inspiration ini.

***

Oleh: Tites Nosi - Sampang

My Hero My Inspiration: Guru Kehidupanku adalah Ibu

Sama dengan yang lainnya, jika ditanya siapakah tokoh yang menginspirasiku, dengan lugas pasti kujawab ibu. Mengapa? Karena aku ingin menjadi seperti ibuku yang memiliki kesabaran luar biasa, mampu menyeimbangkan antara karier dan rumah tangganya, menomor satukan kepentingan keluarga, serta berpegang teguh pada hal yang benar.

Ibuku mengajarkan banyak hal tentang hidup mulai dari kerja keras, mengasihi hingga mengatur keuangan. Mungkin di mata orang lain beliau bukan orang sukses tapi bagiku beliau adalah contoh bagaimana seharusnya wanita dalam rumah tangga. Ibu seorang ibu rumah tangga yang juga seorang pendidik di sebuah sekolah dasar. Meskipun ibu bekerja di luar dan beliau pagi-pagi harus berangkat bekerja, tapi tak sekalipun kami melewatkan sarapan. Tak hanya itu cucian, setrikaan, dan pekerjaan lainnya pun beres tanpa memakai jasa asisten rumah tangga.

Nasihat sederhana ibuku ketika aku beranjak dewasa dan setelah menikah adalah agar aku tidak menjadi perempuan yang malas, terutama dalam hal bangun pagi. Ibuku bilang, “Ibu rumah tangga itu terutama jika sudah punya anak, jika bangun pagi paling siang jam empat. Kalau terlewat dari itu pekerjaan banyak yang akan terbengkalai, karena di tengah kita bekerja kita direpotkan dengan anak-anak yang sudah bangun, belum mereka yang ribut meminta ini itu. Pekerjaan rasanya tidak selesai-selesai, kita akan tambah capek. Jika sudah capek kita pasti akan ngomel bisa-bisa kita akan ribut dengan suami, dan itu gara-gara ibu rumah tangga yang bangun siang. Ingat kuncinya rumah tangga itu ada di perempuan,” begitulah nasihat sangat sederhana yang masih terngiang hingga sekarang.

 

2 dari 2 halaman

Banyak Hal Positif yang Kupelajari dari Ibu

Ilustrasi./copyright shutterstock

Saat liburan pun ibuku tak pernah sekali pun lambat bangun, jadi ketika jam menunjukkan pukul 06.00 semua pekerjaan rumahnya selesai dan kami sekeluarga bisa berkumpul dan bersantai menikmati liburan tanpa direcoki pekerjaan rumah. Ibuku sangat sabar tapi tegas, jika kami tidak melaksanakan kewajiban misalnya salat, ibuku akan membangunkan dengan suara lembutnya, tapi ketika kami tetap tidur dan cuek, maka sama seperti ibu-ibu pada umumya kami akan dimarahi, atau lebih tepatnya dinasihati dengan tegas. Mungkin dulu aku menggerutu dengan hal itu tapi sekarang aku sadar, nasihat itulah yang membuatku bisa berdiri hingga sekarang.

Dari ibuku aku belajar bahwa perempuan itu...

Mandiri. Sebisa mungkin melakukan hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga sendiri. Karena dengan begitu kita bisa lebih dekat dengan keluarga dan mampu memahami karakter satu sama lain.

Tidak egois. Harus mampu mengesampingkan keinginan pribadi terutama mampu membedakan kebutuhan dan keinginan.

Cerdas. Wanita terutama seorang ibu dituntut untuk cerdas dalam segala hal. Karena ibu itu wajib multitalenta harus bisa jadi guru, bendahara, koki, hingga wardrobe untuk keluarganya. Ibu yang cerdas akan melahirkan ganerasi yang cerdas, menciptakan keluarga yang nyaman dan menyenangkan.

Sabar perempuan terkenal suka menggunakan perasaannya dalam mengambil keputusan. Perempuan yang cerdas akan mampu mengendalikan perasaan serta memakai logika dalam menghadapi segala situasi. Tidak tergesa-gesa dalam bertindak serta mampu melihat segala permasalahan dari berbagai sudut pandang.

Pahlawanku bernama ibu, hanya sedikit waktu bercengkerama denganmu. Serpihan waktu tak bisa kukembalikan hanya untuk melihat senyummu. Kini kita hanya bisa bertemu di sebuah ruang rindu bernama mimpi, ketika aku terjaga semuanya fana. Semoga nanti kita sekeluarga bertemu di surga. Tak pernah sekalipun aku bisa membalas kasihmu. Hanya doa yang bisa terpanjat, semoga aku menjadi anak yang akan membanggakanmu.

 

#GrowFearless with FIMELA