Pendampingan Mental Anak Berkebutuhan Khusus dan Orang Dewasa Lewat Pendidikan dan Pendekatan

Vinsensia Dianawanti diperbarui 27 Nov 2019, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Bicara pendidikan tidak melulu tentang akademis namun juga mental. Namun tidak banyak sekolah di Indonesia yang mampu mengakomodasi kedua hal tersebut secara seimbang, terutama bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Dampaknya bukan hanya saja kepada potensi anak melainkan juga kemungkinan terjadinya penyimpangan sosial.

Melihat kondisi tersebut, Livina Heryanti, Menik Indah Susanti, dan Rosdiana Setyaningrum mendirikan MS atau Maximum Source. Tempat ini ditujukan agar setiap orang mampu mengeluarkan potensi yang ada pada dirinya secara optimal.

"Banyak sekolah ABK di Indonesia tetapi penanganannya belum ke arah situ. Jadi belum banyak SOP-nya. Dari segi tenaga juga kurang dan sekolah terapis juga minim. MS ini didirikan supaya semua orang dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin mengeluarkan yang ada dalam dirinya, dan bahkan mungkin menemukan bakat atau minat yang belum dia temukan sebelumnya. Kami pun memiliki program baru khusus bagi mereka yang merasa atau mengalami ketergantungan dengan gadget atau game online. Ada program pencegahannya yang bisa berupa workshop yang akan kami lakukan baik di sekolah maupun di klinik, ada juga program program terapi yang dijalankan," kata Rosdiana Setyaningrum.

Di pagi hari, Maximum Source menjadikan tempatnya yang berlokasi di Tebet sebagai sekolah dengan nama MS School. Dengan konsep sekolah ini agar anak tidak tertekan dahulu dengan konsep terapi yang menghadirkan dua psikolog klinis dan terapis.

Selain itu, tersedia kelas khusus untuk anak dengan gangguan perkembangan. MS School menyiapkan satu kelas khusus dengan pendekatan sensori yang lebih individual. Tujuannya, untuk menyiapkan anak berkebutuhan khusus ini untuk masuk ke sekolah mainstream maupun sekolah inklusi.

 

2 dari 3 halaman

Tersedia konsultasi mental bagi orang dewasa

Mengakomodir kebutuhan mental anak hingga orang dewasa, Maximum Source mendirikan MS School dan MS Wellbeing (Foto: Vinsensia Dianawanti)

Bagi anak yang mengalami masalah sosial akan diikutkan dalam program terapi yang membantu anak lebih mudah berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik. Kemudian didorong dengan kelas-kelas pengembangan diri yang melibatkan penerapan softskill, seperti public speaking, presentation skill, dan yoga untuk meningkatkan konsentrasi. Yoga pun juga diterapkan dengan tujuan mengontrol emosi sehingga anak berkebutuhan khusus juga bisa diikutkan dalam kegiatan ini.

Di sore hari, Maximum Source mengubah sedikit konsep tempatnya dengan MS Wellbeing. Konspe ini lebih menyasar pada orang dewasa untuk urusan keseimbangan dalam kehidupan. Banyak psikolog berpengalaman dihadirkan untuk membantu pendampingan mental orang dewasa yang dipengaruhi oleh permasalahan sosial.

Mulai dari masalah hubungan, KDRT, ketergantungan pada gadget, ketergantungan pada alkohol, dan narkoba akan ditangai langsung oleh psikolog dengan spesial tertentu. Sementara dalam tahap perawatan, MS Wellbeing akan menggunakan terapi aroma dan massage untuk mengatasi depresi. Menggunakan obat alami dari bunga, MS Wellbeing membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri tanpa bantuan obat kimia.

Dengan mendirikan one stop wellbeing yang begitu komprehensif, Rosdiana ingin semua orang bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan dalam satu tempat. Selain itu, Maximum Source juga diharapkan mampu memberikan konsultasi dan perawatan berlandaskan ilmu pengetahuan psikologi.

Mengakomodir kebutuhan mental anak hingga orang dewasa, Maximum Source mendirikan MS School dan MS Wellbeing (Foto: Vinsensia Dianawanti)
3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#GrowFearless with Fimela