Fimela.com, Jakarta Menurut Riset World Bank 2017 tentang komposisi sampah laut, popok bayi adalah penyumbang sampah kedua terbesar.
Hal ini yang menggerakkan PT Softex Indonesia sebagai produsen popok bayi, Sweety ber-inisiatif mengurangi sampah atau limbah popok bayi bekas dengan program sustainability pertama di Indonesia yaitu daur ulang popok bayi bekas menjadi pupuk dan media tanam.
Program Sustainability ini didukung oleh mitra daur ulang yaitu SOS (Sarana Olah Sampah), sebuah komunitas masyarakat di Tangerang yang peduli terhadap pencemaran lingkungan.
”Kegiatan ini sejalan dengan misi PT Softex Indonesia yang percaya bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kinerja bisnis saja namun harus di-imbangi dengan program yang dapat membantu masyarakat dan lingkungan.” ujar Ekayani, Head of Corporate Marketing PT Softex Indonesia dalam talkshow bertajuk “Baby Diaper Waste Management for The Better Earth”.
Sebagai bentuk nyata, PT Softex Indonesia telah meresmikan Program Sustainability Daur Ulang Popok Bayi Bekas Menjadi Pupuk dan Media Tanam ini di kota Tangerang sebagai langkah awal pada tanggal 8 Oktober 2019 lalu, dan turut dihadiri oleh Sarana Olah Sampah (SOS) selaku mitra daur ulang, Dinas Lingkungan Hidup kota Tangerang, Lurah, serta masyarakat sekitar lokasi daur ulang.Melihat respon positif dari pemerintah dan masyarakat, dalam waktu dekat PT Softex Indonesia akan menjalankan program serupa di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Proses daur ulang
Proses daur ulang yang dilakukan SOS masih manual. Setelah popok bekas diterima, yang pertama dilakukan adalah mencuci dan memisahkan meterial.
Bahan berupa gel dari popok tersebut kemudian melalui proses pengomposan dengan cara direndam di dalam air. Air rendaman nantinya akan menjadi pupuk cair. Sedangkan gelnya, akan menjadi media tanam.
Pelapis popok yang terdari dari berbagai material, termasuk polyester, bakal masuk mesin pencacah. Dan dibuat beragam kerajinan, termasuk pot, atau benang.
#Growfearless with Fimela