Fimela.com, Jakarta Memiliki rumah yang sesuai dengan keinginan adalah impian semua orang, khususnya generasi muda. Namun gaya hidup membuat milenial saat ini sulit dalam mewujudkannya bahkan diprediksi tidak memiliki rumah di masa depan. Nah, untuk membantah semua ini, situs penjualan properti online Rumah.com dan platform peer to peer (P2P) lending Gradana bekerjasama menghadirkan pilihan investasi rumah yang tidak lebih mahal dari secangkir kopi.
Keduanya menyelenggarakan agent gathering di Gading Serpong, Kamis (21/11/2019). Lebih dari 150 agen properti yang ada di Serpong dan sekitarnya menghadiri kegiatan yang telah diselenggarakan untuk ketiga kalinya tersebut.
Menurut co-founder Gradana, Angela Oetama, kerjasama dengan Rumah.com didasarkan pada kebutuhan pokok akan rumah dan tempat usaha yang belum bisa dijangkau oleh sebagian masyarakat Indonesia, khususnya milenial. Pilihan seperti membeli properti, menyewa, dan juga renovasi masih merupakan sesuatu yang mewah bagi sebagian kalangan.
“Harga rumah saat ini cukup mahal. Mau sewa, kalau di sini, harus bayar satu tahun di depan, sementara rata-rata masyarakat kita berpenghasilan bulanan. Kalau pun pengusaha, penghasilannya biasanya on daily basis. Jadi untuk membayar di depan cukup berat buat masyarakat kita,” tuturnya.
Angela menambahkan, kebutuhan akan properti tidak hanya beli dan sewa, namun juga renovasi. Menurutnya, rumah atau pun tempat usaha yang baru dibeli atau disewa tersebut membutuhkan sentuhan agar lebih nyaman bagi pemilik barunya.
“Misalnya membeli kitchen set, hingga room set. Intinya, properti perlu didandanin. Dan layanan pembiayaan Gradana untuk renovasi ini dibuat karena permintaan pasar dan konsumen,” tambah Angela.
Gradana hadir di pasar Indonesia sebagai solusi dari masalah-masalah yang dihadapi oleh para end users maupun investor properti selama ini. Ada ketidaksesuaian antara kebutuhan penjual, masalah pembeli, dan perusahaan developer. Solusinya adalah keuangan atau pembiayaan.
“Itulah sebabnya kenapa Gradana fokusnya pada properti, tidak mengambil pasar yang disasar fintek lain. Apalagi latar belakang pendiri kami memang berasal dari industri properti sehingga cukup memahami masalah-masalah yang sering timbul dalam bisnis ini," tambahnya.
Solusi mudah untuk memiliki rumah impian
Angela menegaskan bahwa Gradana bukanlah mendisrupsi bisnis perbankan melainkan mendisrupsi masalah para stakeholder properti. Ia mencontohkan seperti biaya yang tidak terjangkau menjadi terjangkau untuk calon konsumen. Sedangkan untuk investor, masalah yang diselesaikan adalah perpajakan, spekulasi dan pembeli.
“Jadi ada dua masalah yang Gradana selesaikan. Dari sisi pengguna adalah sewa, beli dan renovasi. Sedangkan dari sisi investor adalah perpajakan, modal besar, menjualnya tidak mudah, yang sewa belum tentu ada dan sebagainya,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa pendanaan properti di Gradana bisa dimulai dengan satu lot senilai 20 ribu rupiah. Harga properti yang akan dibeli pun dipecah menjadi beberapa lot sehingga siapapun bisa berinvestasi dan membelinya.
Investasi rumah lebih murah dari secangkir kopi
Harga ini tentu lebih murah dari harga secangkir kopi. Padahal, dengan cara konvensional kita harus menyiapkan dana besar untuk berinvestasi pada properti. Di sini sistem kita gotong royong atau berjama’ah sehingga setiap orang pun, bahkan generasi mileniah hingga Z, bisa membeli properti.
”Sedangkan masalah spekulatif pun sudah terpecahkan karena setiap lot properti yang dimiliki pendana sudah pasti ada yang akan membeli. Termasuk pajak yang tidak diambil dari nilai transaksi melainkan dari nilai bunga. Kalau normalnya total pajak bisa mencapai 25 persen, dengan Gradana pajaknya hanya 2,25 persen jika bunganya 15 persen. Jadi marjin keuntungannya cukup besar,” tutupnya.
#GrowFearless with FIMELA