Fimela.com, Jakarta Kehadiran media sosial, seperti Facebook dan Instagram, mendorong bisnis kecil dan menengah terus berkembang. Baik dari segi omzet maupun perluasan pasar. Di Indonesia, ternyata banyak perempuan di seluruh pelosok negeri yang memiliki bisnis berpotensi besar. Meski tinggal di daerah pelosok, bisnis mereka rupanya cukup berkembang berkat kehadiran media sosial.
Potensi yang dimiliki dengan para perempuan ini memiliki bisnis ternyata cukup besar. Yakni 3,8 juta bisnis dan 13,2 juta lapangan kerja baru untuk pembangunan ekonomi Indonesia. Melihatnya potensi tersebut, Femina menggandeng Facebook untuk menggelar workshop masterclass dengan tema "Luaskan Pasar Lokal dan Global dengan Menguasai Pemasaran Digital".
Diselenggarakan di lima kota di Indonesia, yakni Medan, Bandung, Kupang, Gorontalo, dan Palembang, Femina dan Facebook memberikan pelatihan teknis seputar mengembangkan bisnis di media sosial. Dimulai dengan membuat konten yang menarik hingga penerapan etika yang baik ketika bekerja di media sosial. Bagi Petty S. Fatimah selaku Editor In Chief Femina, hal tersebut memang yang dibutuhkan oleh perempuan Indonesia saat ini.
"Ini adalah program kemitraan kami bersama Facebook dan Kementerian Perdagangan. Yang terpenting untuk perempuan wirausaha adalah adanya edukasi. Sebisa mungkin memberdayakan perempuan, memberdayakan yang tidak kelihatan selama ini. Edukasi dan pendidikan yang baik dan promosi yang baik, bisnis mereka akan meningkat. Baik dari segi omzet maupun perluasan pasar," ujar Petty S. Fatimah.
What's On Fimela
powered by
Memperluas pasar melalui media sosial
Facebook sendiri sudah menggarap program #SheMeansBusiness sejak 2016 dengan melatih 38 ribu perempuan di 20 provinsi di Indonesia. Pelatihan yang disampaikan adalah memaksimalkan penggunaan Facebook dan Instagram untuk hal-hal yang lebih positif. Dengan media sosial, membuat ranah pasar bisnis bukan hanya domestik, melainkan bisa memasuki pasar ekspor.
"Pemerintah punya ambisi untuk mendorong bisnis kecil dan menengah untuk tembus pasar ekspor. Media sosial membuat ranah pasarnya bukan hanya domestik. Dari sekian banyak pelatihan yang sudah dilakukan, kami melihat bahwa perempuan justru terinspirasi untuk terjun sebagai wirausaha dan menemukan ide bisnis dari perempuan yang sudah memiliki bisnis. Ada domino effect di sini," ungkap Ruben Hattari selaku Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook Indonesia.
Bidang bisnisnya merupakan refleksi perempuan
Selain inspirasi, informasi juga menjadi hal krusial yang perlu didapat perempuan dalam mengembangkan bisnis. Bagaimana pengembangan produknya, apakah sudah sesuai dengan permintaan pasar, peraturan ekspor impor, dan informasi pasar itu, Kementerian Perdagangan pun berusaha mengawinkan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan bisnis lokal, sehingga apa bisnis kecil dan menegah bisa benar-benar naik kelas.
Petty pun menambahkan bahwa jenis bisnis yang dibangun meliputi tiga kategori, yakni fashion, kuliner, dan kerajinan. Ketiga kategori ini merefleksikan dunia perempuan dan berorientasi pada pariwisata dan oleh-oleh. Selain itu, muncul bidang baru yakni jasa berupa jasa desain dan kursus.
Simak video berikut ini
#GrowFearless with Fimela