Berani Berekspansi, Berhasil Membawa Kesuksesan bagi Pisang Goreng Bu Nanik

Nabila Mecadinisa diperbarui 22 Nov 2019, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Berbicara pisang goreng, siapa yang tidak tahu dengan Pisang Goreng Bu Nanik. Ya, ternyata sang pendirinya yaitu Nanik Soelistiowati juga ikut berperan mendorong UKM Indonesia untuk melebarkan bisnisnya. Seperti mengutip pernyataannya pasa Selasa (19/11/2019) lalu dalam acara coffee talks #NgobrolUKM yang diadakan oleh startup logistik berbasis teknologi pelopor same day delivery anarkota antarprovinsi, Paxel di mana Nanik menyatakan agar para UKM tak boleh takut unutk berkespansi. Justru, jika dihitung dengan cermat dan berkolaborasi bersama partner yang tepat, maka bisnis bisa berjalan lebih sukses dari sebelumnya.

Berawal dari permintaan konsumen luar kota akan Pisang Goreng Madu Bu Nanik yang kian tinggi, akhirnya ia memberanikan diri untuk berekspansi ke luar Jabodetabek mulai Oktober 2019 lalu. Menurut Nanik, usahanya ini membutuhkan waktu 12 tahun hingga akhirnya bisa berekspansi ke luar daerah.

“Untungnya saya ketemu partner yang pas bisa mewujudkan rencana ekspansi. Tadinya tidak terpikir bagaimana pisang goreng saya bisa sampai ke Surabaya malah Bali, dalam kondisi masih baik. Sampai akhirnya ketemu Paxel,” ujar Bu Nanik.Menurutnya ekspansi keluar daerah bukan cuma soal penjualan. Tapi menjangkau lebih banyak konsumen yang jauh, dengan produk yang UKM produksi. 

2 dari 2 halaman

Ekspansi Pisang Goreng Bu Nanik bersama Paxel

Cerita dari kesuksesan Pisang Goreng Bu Nanik yang kini telah memperluas wilayah bisnisnya.

Ia menceritakan bahwa awalnya membuat pisang goreng hanya untuk membuat cemilan enak dan manis untuk sang ibu yang menderita diabetes.

“Akhirnya, saya mengganti gula dengan madu, rasa pisang goreng madu pun lebih enak dan lebih renyah. Di awal berjualan pisang goreng madu sangat susah untuk meyakinkan konsumen karena penampilannya tidak cantik. Ngapain sih jualan makanan gosong, katanya, dikasih tester aja pada nolak. Makanya pisang goreng madu saya sebut ‘Si Hitam Manis’,” imbuhnya.

Sebelumya, dalam sehari Bu Nanik biasa mengirimkan tiga ton pisang mentah untuk area Jabodetabek. Setelah berekspansi, meningkat menjadi empat ton pisang mentah sehari. Artinya, terjadi peningkatan hingga 33% pengiriman pisang mentah dalam sehari. Pisang Goreng Madu Bu Nanik, kini sudah bisa dinikmati di 12 kota daerah Jawa - Bali. Ekspansi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kuliner ini dilakukan melalui kerjasama dengan perusahaan logistik pelopor same day delivery antarkota di Indonesia, Paxel.

Menurut Executive Advisor Paxel yang juga pengusaha kawakan, Johari Zein, ekspansi bisnis itu harus berdasarkan rencana matang bukan sekedar karena ada tawaran, “Bisnis harus ada tujuan dan tujuan bukan hanya keuntungan. Tanyakan pada diri sendiri, mengapa harus ekspansi? Siapa yang akan menjadi eksekutor nya? Siapa yang akan paling diuntungkan? Apa strategi yang akan diterapkan agar berhasil?” paparnya.

Upaya Paxel membantu UKM Indonesia juga semakin dalam. Sejak November 2019, masyarakat bisa membeli Pisang Goreng Madu Bu Nanik di dalam aplikasi Paxel. Pembelian bisa dilakukan dengan metode PO (Pre Order) di hari Selasa - Rabu untuk pengiriman hari Sabtu, atau pemesanan di hari Kamis - Jumat untuk pengiriman hari Minggu.

 

#GrowFearless with FIMELA