Jangan Pernah Malu dengan Apa Adanya Dirimu Saat Ini

Endah Wijayanti diperbarui 19 Nov 2019, 11:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Memiliki sosok pahlawan yang sangat berjasa dalam hidupmu? Punya pengalaman titik balik dalam hidup yang dipengaruhi oleh seseorang? Masing-masing dari kita pasti punya pengalaman tak terlupakan tentang pengaruh seseorang dalam hidup kita. Seperti pengalaman Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My Hero, My Inspiration ini.

***

Oleh: ES - Jakarta

Tidak tampan, tidak memiliki seragam superhero bahkan hanya lulusan sekolah dasar. Di adalah bapakku, satu-satunya pahlawan yang aku kenal dari mimpinya kelak anak-anaknya tidak seperti dirinya yang hanya mencari nafkah dengan menjadi sopir yang kadang harus bepergian berhari-hari dengan harapan bisa membawa uang cukup buat anak dan istrinya di rumah. Hal paling menarik yang kuingat tentang sosok bapakku sampai saat ini adalah, saat dia pulang dari pekerjaannya wajahnya tetap kelihatan ceria. Tak terlihat sama sekali rasa lelah. Sambil duduk di dekat meja dapur, dia akan menyodorkan uang ke ibuku, sambil berkata, “Puji Tuhan Mak, banyak juga yang didapat hari ini."

Dia selalu bilang, “Jangan pernah malu dengan apa adanya dirimu saat ini, apa kata orang tidak lebih penting daripada apa yang kau yakini tentang diri sendiri," pesan bapak ini mengantarkanku menjadi diriku saat ini, menjadi wanita mandiri yang dengan jutaan mimpi yang masih kupegang erat dan terus kupercayai pada waktunya akan aku dapatkan.

Bukan cuma itu, dengan sifat bapak yang selalu terlalu peduli, rumahku tak pernah sepi dari manusia-manusia tambahan. Entah datangnya dari mana, orang-orang itu akan tinggal beberapa waktu bersama keluarga kami dan pada waktunya pergi dengan ucapan terima kasih sudah diizinkan tinggal.

 

2 dari 2 halaman

Belajar Arti Kehidupan dari Sosoknya

ilustrasi./copyright By Dragon Images from Shutterstock

Sejujurnya banyak hal yang aku tidak suka tentang dia, pernah aku bertanya kepada ibuku, “Kenapa harus Bapak? Memangnya dulu waktu muda Mamak nggak pernah ketemu yang lebih baik dari Bapak?” Dengan jawaban sederhana tapi tak akan bisa kulupa ibuku menjawab dengan, “Benar katamu, Kak. Kenapa nggak yang lebih baik lagi, toh dulu mamak juga banyak kenal laki-laki sewaktu muda. Tapi ya kalau bukan Bapak, mungkin Mamak nggak punya anak kayak kamu kak!” Entah apa arti "kayak kamu" dalam kata-kata ibu, semoga saja itu hal baik yang secara tidak langsung berarti ibu sudah cukup bahagia dengan adanya kami semua.

Dari pahlawanku ini aku belajar banyak hal. Belajar tentang terus bersyukur meskipun apa yang kita harapkan tak selalu sama dengan yang kita terima. Belajar tentang harapan yang akan tetap jadi harapan, jika kau tidak melakukan apa-apa (tidak ada hal yang didapatkan dengan cuma-cuma dalam hidup). Belajar tentang semua manusia bernilai sama, jangan pernah merasa kecil karena kau datang dari keluarga kurang mampu. Jangan malu karena tubuhmu tidak seperti gitar Spanyol yang dielu-elukan orang di luar sana. Semua orang sangat berharga dan semua orang berhak memiliki mimpinya sendiri, dan mencintailah dengan segenap hati, karena sesulit apa pun masalah dengan pasanganmu kelak, kau tetap punya alasan untuk bertahan.

Terima kasih pahlawanku untuk menjadikan diriku seperti apa adanya aku saat ini. Terima kasih untuk perjuanganmu yang luar biasa. Selain itu, aku selalu mengucap syukur kepada Tuhanku, engkau dijadikannya bapakku.

 

#GrowFearless with FIMELA